Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Berkelanjutan Harus Berdayakan Ekonomi Masyarakat

Kompas.com - 03/11/2017, 18:51 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pembangunan berkelanjutan melalui aksi nyata yang diteken para pemimpin dunia di Markas Besar PBB di New York pada 25 September 2015 memulai agenda besar bertajuk Sustainable Development Agenda 2030. Menurut informasi pada laman undp.org, salah satu yang harus diwujudkan adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Terkait dengan hal itulah, kerja sama United Nation Social Development Solution Network (UNSDSN) dengan mitranya Yayasan Upaya Damai Indonesia (United in Diversity/UID) memasuki tahun ketiga sejak 2013 melalui penyelenggaraan UID-UNSDSN Award.Pada 2013, penghargaan ini diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalu proyek Better Road  Forward, proyek pembangunan jalan pedesaan dengan menggunakan paving block yang diproduksi masyarakat sekitar.

Lantas pada, 2014 penghargaan ini jatuh kepada komunitas Learning Farm, Cipanas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Komunitas ini melakukan pelatihan perkebunan organik untuk  pemuda  yang kurang beruntung.

Sampah

Ada ratusan pemulung yang setiap hari mengais sampah di TPST BantargebangKompas.com/David Oliver Purba Ada ratusan pemulung yang setiap hari mengais sampah di TPST Bantargebang

Pada tahun ini, tepatnya Rabu (1/11), di Yogyakarta, UID-UNSDSN Award diberikan kepada Bank Sampah Bintang Sejahtera di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fokus utama bank sampah ini adalah  pengelolaan lingkungan khususnya limbah, pengembangan sumber daya manusia, serta kewirausahaan sosial.  Organisasi ini menyediakan pekerjaan dari pengelolaan limbah untuk orang-orang di sekitar yang hidup dalam kemiskinan, terutama bagi ibu rumah tangga tidak terampil dan tidak berpendidikan. Pengelolaan sampah meliputi wilayah Pulau Lombok.

Bank Sampah Bintang Sejahtera berdiri pada Juli 2010 dengan tujuan mencari solusi untuk masalah sampah, pengembangan kewiraswastaan lokal, pemberdayaan masyarakat, dan dukungan pemerintah NTB untuk mengelola sampah dan lingkungan. Proyek ini adalah program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kini ada 55 unit bank sampah kelolaan organisasi ini.

Sementara itu, dua nomine pada ajang 2017 ini adalah Cokelat Krakakoa. Sampai kini, menurut laman krakakoa.com, perusahaan cokelat ini telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 160 petani di 5 desa di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kakoa telah membangun pabrik percontohan cokelat dan memiliki 24 produk dan ritel di lebih dari 100 lokasi di seluruh Jakarta. Kakoa telah mengekspor produknya ke Singapura, Hong Kong, Swiss, dan Liechtenstein.

Nomine berikutnya adalah Mother of Light. Gerakan ini memberikan pelatihan kepada perempuan untuk menjadi wirausahawan penerangan matahari di masyarakat terpencil di seluruh Indonesia.

"Sangat menyenangkan bekerja dengan jaringan profesional pembangunan berkelanjutan yang mengesankan guna mendukung tujuan global kita melalui tindakan lokal. Penghargaan UID adalah contoh dampak yang mungkin terjadi saat para ahli dimobilisasi menuju tujuan bersama," kata Manager SDSN Elena Crete dalam siaran pers yang diterima Kompas.com hari ini.

Ilustrasi cokelatPicLeidenschaft Ilustrasi cokelat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com