Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Syariah, BI Bilang "Mohon Maaf Masing-masing Kerja Sendiri..."

Kompas.com - 03/11/2017, 19:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, banyak negara-negara dengan populasi penduduknya bukan beragama Islam tengah mengembangkan ekonomi syariah secara masif.

Menurut Perry, jika Indonesia ingin mengembangkan ekonomi syariah perlu beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah, salah satunya adalah sikap politik dari pemerintah.

"Political will yang kuat dan harus dirumuskan dalam program nasional. Perlu suatu lembaga, forum, badan untuk koordinasi berbagai program. Selama ini, mohon maaf, masing-masing kerja sendiri. Meski ada banyak program, tapi kalau tak terintegrasi agak sulit," ujar Perry saat diskusi mengenai keuangan syariah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Kemudian, lanjut Perry, adalah pengembangan ekonomi syariah perlu dikembangkan secara fokus untuk meningkatkan daya saing, termasuk berbagai sektor industri syariah.

Baca juga: Pasar Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Tergarap Maksimal

Ilustrasi produk halalwww.uum.org.my Ilustrasi produk halal
"Fokus ke daya saing, apa yang harus dikembangkan untuk jadi pusat ekonomi dan keuangan dan syariah. Menurut saya, halal food, fashion, toursim, dan lain-lain termasuk kosmetik," katanya.

Selain itu, adalah sosisalisasi maupun gerakan massal di masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup halal. Hal ini agar produk-produk jasa keuangan syariah hingga produk industri halal memiliki pangsa pasar yang jelas.

"Bahwa yang ingin dikembangkan adalah gaya hidup halal. Itu tidak hanya masalah religi, tapi lifestyle. Itu juga akan meng-create demand berbagai produk-produk yang dilakukan. Semoga kalau dilakukan bersama, kita yang ketinggalan ini bisa terkejar," sebut dia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Agustus 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (di luar saham syariah) mencapai Rp 1.048,8 triliun.

Baca juga: MUI Harap Kedatangan Raja Salman Perkuat Ekonomi Syariah di Indonesia

Terdiri aset Perbankan Syariah Rp 389,74 triliun, industri keuangan nonbank (IKNB) Syariah Rp 99,15 triliun, dan Pasar Modal Syariah Rp 559,59 triliun. 

Sementara jumlah perbankan syariah baru 13 bank umum syariah, 21 unit usaha syariah (UUS), dan 167 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).

Kompas TV Uno Syariah, Gabungkan Permainan Uno dan Ekonomi Syariah


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com