JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Konsumen pada Oktober 2017 mengindikasikan keyakinan konsumen masih pada level optimis dengan kecenderungan melemah. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2017 sebesar 120,7.
Angka tersebut lebih rendah dari 123,8 pada September 2017. Lebih rendahnya IKK tersebut dipengaruhi penurunan kedua komponen pembentuknya, baik Indeks Kondisi ekonomi saat ini (IKE) maupun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Sejalan dengan penurunan IKK, porsi pengeluaran konsumen untuk konsumsi menurun dari 66,4 persen pada bulan sebelumnya menjadi 65,7 persen. Adapun porsi pembayaran cicilan menurun dari 14,4 persen menjadi 14,1 persen.
"Di sisi lain, porsi tabungan konsumen meningkat dari 19,2 persen menjadi 20,2 persen," tulis bank sentral dalam pernyataan resmi, Senin (6/11/2017).
(Baca: Ekonomi Syariah, BI Bilang "Mohon Maaf Masing-masing Kerja Sendiri...")
Hasil survei juga mengindikasikan perkiraan konsumen terhadap meningkatnya tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang, yakni di Januari 2018.
"Perkiraan naiknya tekanan harga ini terutama dipengaruhi perkiraan terbatasnya pasokan bahan makanan seiring panen raya yang baru akan terjadi pada akhir kuartal I 2018," kata BI.