Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suhana
Peneliti

Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim.

Jokowi dan Ekonomi Udang Indonesia

Kompas.com - 07/11/2017, 14:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Importir udang terbesar dunia pada 2016 adalah Amerika Serikat dengan total impor mencapai 5,88 miliar dollar AS. Jepang dan Vietnam di urutan kedua dan ketiga, di mana masing-masing nilai impornya mencapai 2,37 miliar dan 2,25 miliar dollar AS. Nilai impor Vietnam mengalami peningkatan sebesar 441,14 persen dibandingkan tahun 2015.

Tingginya tingkat permintaan udang di pasar internasional tersebut merupakan peluang baik bagi para pelaku usaha udang nasional.

Presiden Jokowi telah memberikan peluang besar untuk pengembangan tambak udang nasional. Dukungan kuat pemerintah dan peluang tingginya permintaan pasar udang dunia hendaknya menjadi dorongan kuat untuk kebangkitan udang nasional.

Namun demikian, pemerintah dan para pelaku usaha udang nasional perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan wabah EMS yang dapat mengancam produksi udang nasional.

Pemerintah perlu terus menegakkan aturan dalam melarang masuknya benih-benih udang vaname dari negara-negara yang masih terjangkit wabah EMS.

Selain itu, peran balai-balai budidaya ikan di bawah kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pemerintah daerah juga perlu terus ditingkatkan dalam menyediakan pasokan benih udang vaname nasional yang unggul.

Alhasil, komitmen Presiden Jokowi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha udang nasional serta peluang permintaan udang dunia yang terus meningkat perlu dijadikan momentum untuk merevitalisasi udang nasional.

Meski demikian, pemerintah dan para pelaku pertambakan udang nasional perlu mengambil pelajaran dari terpuruknya budidaya udang nasional pada tahun 1990-an akibat sistem budidaya yang tidak ramah lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut diharapkan ekonomi udang akan tumbuh kembali dan berkelanjutan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com