Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HSBC Sebut Akan Terlibat dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 07/11/2017, 18:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank HSBC Indonesia menyatakan mereka akan terlibat dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pihak HSBC juga mengaku sudah berkomunikasi dengan kontraktor utama pelaksana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk membicarakan lebih lanjut sejauh mana keterlibatan mereka nantinya.

"Kami lagi diskusi dengan mereka, ada satu-dua area yang lagi kami coba untuk support mereka, di proyek itu sendiri," kata Country Head of Global Banking PT Bank HSBC Indonesia, Haryanto Suganda, saat ditemui di kantornya, Selasa (7/11/2017).

(Baca: Enam Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Dibangun)

Haryanto menjelaskan, keterlibatan Bank HSBC dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimaksimalkan melalui kerja sama dengan China Railway yang memiliki proyek belt road initiative (BRI) untuk membuka rute kereta api dari China ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Hal itu dimungkinkan karena China Railway merupakan salah satu nasabah Bank HSBC di China.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang bentuk konkret keterlibatan Bank HSBC dalam proyek tersebut, Haryanto belum bersedia menjelaskannya secara rinci.

Termasuk ketika ditanya tentang skema pendanaan yang ditawarkan pihak bank terhadap kontraktor, sub-kontraktor, dan pihak lain yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Karena (diskusinya) belum final, belum bisa dibuka dulu," tutur Haryanto.

Meski belum ada penjelasan ke arah sana, Haryanto memastikan keterlibatan Bank HSBC tidak hanya dengan kontraktor utama proyek itu, melainkan turut menyasar aspek terkait lainnya yang disebut sebagai supply chain.

Adapun alasan Bank HSBC di Indonesia mulai ambil andil dalam proyek infrastruktur karena melihat pemerintahan Presiden Joko Widodo gencar melakukan pembangunan.

"Sejak zamannya Pak Jokowi, banyak sekali peluang-peluang di infrastruktur. Kalau dulu enggak terlalu (mau terlibat)," ujar Haryanto.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Pihak China Railway Group Limited (CREC) masih menargetkan proyek ini akan selesai sesuai jadwal yang ditentukan, yakni akhir tahun 2019 mendatang.

Kompas TV Tiongkok sudah melesat dengan meresmikan kereta tercepat di dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com