JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura menggelar tanam perdana secara serempak bawang putih di tiga daerah yakni Temanggung, Magelang, dan Lombok Timur dengan luas 1.720 hektar.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto bersama Bupati Temanggung, Bambang Sukarno melakukan tanam perdana di Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Temanggung dengan luas 1.120 hektar.
Prihasto mengatakan, penanaman serentak tersebut untuk mempercepat target swasembada bawang putih dari semula pada 2033 menjadi 2019.
"Kita harus optimistis, karena dulu Indonesia pernah mengalami kejayaan bawang putih di era tahun 90-an, di mana luas pertanaman mencapai 21.896 hektar dengan produksi sebesar 152.421 ton," katanya melalui keterangan resmi Kementan, Selasa (7/11/2017).
Baca juga : Ada Gunungan Bawang Setinggi 5 Meter dalam Festival Bawang Indonesia
Menurut dia, lahan yang dibutuhkan agar mampu swasembada bawang putih berkelanjutan sekitar 73.000 hektar, dengan rincian 60.000 hektar untuk pemenuhan konsumsi dan sisanya untuk produksi benih.
"Luas lahan itu jauh lebih kecil dibanding padi, jagung, dan keledai, yang membutuhkan jutaan hektar untuk mencapai swasembada," sebutnya.
Kementan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
Permentan ini memuat klausul importir bawang putih wajib melakukan tanam di dalam negeri sebesar 5 persen dari total impor yang diajukan.
“Karena itu, jika importir tidak melakukan tanam, rekomendasi izin impor benih berikutnya tidak dikeluarkan,” sebutnya.