Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 UMKM Promosi Produk Indonesia di Amerika Selatan

Kompas.com - 08/11/2017, 11:00 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 17 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut serta dalam pameran Centro Interamericano de Artesanias Pupulares (CIDAP), atau Pameran Pusat Kerajinan dan Kesenian Populer Antar Amerika di Cuenca Ekuador, Amerika Selatan. 

Pameran dilaksanankan selama 1 bulan sejak 1 sampai 31 Oktober dan Pesta CIDAP digelar mulai 2-5 November 2017 lalu.

Sebanyak 17 pelaku UMKM berangkat dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Kabupaten Batang.

Anggota Komisi VI DPR RI Jateng X dari fraksi PAN, Andriyanto Johan Syah mengatakan, ajang tahunan itu setidaknya dihadiri oleh 20 negara delegasi dan lebih dari 200.000 pengunjung.

Dia berharap melalui pameran tersebut potensi seni dan budaya Indonesia bisa lebih dikenal mancanegara.

"Termasuk produk-produk UMKM yang lebih khusus hasil UMKM Dapil Jateng X, Pemalang, Pekalongan, Pekalongan Kota dan Batang,” kata Andriyanto dalam rilisnya, Rabu (8/11/2017).

Delegasi Indonesia terdiri dari 17 orang, yaitu 11 orang dari Kabupaten Pemalang, Pekalongan dan Batang, dan 6 orang dari Bandung Jawa Barat.

Dalam pameran di Cuenca Ekuador, Amerika Selatan itu, delegasi Indonesia diberi ruang seluas 190 meter persegi terdiri dari dua lantai.

Ruang itu untuk memberikan informasi tentang seni dan budaya dari semua wilayah Indonesia. Selain itu juga untuk memberikan untuk mendapatkan barang-barang seni seperti kain batik, kain tenun, patung kayu, wayang golek dan lainya. Dengan demikian diharapkan para pengunjung memperoleh informasi tentang Indonesia lebih lengkap.

Meski baru pertama kali mengikuti pameran CIDAP di Ekuador, namun ruang pameran dan booth bazar dari Indonesia sangat diminati oleh masyarakat Ekuador. Bahkan sampai Ibu Negara Rocio Gonzales Navas ikut mengunjungi tempat pameran Indonesia.

“Meski diagendakan berkunjung hanya 5-7 menit, namun dalam kesempatan itu Ibu Negara Ekuador tertarik seni budaya Indonesia. Ibu Negara Ekuador juga menyempatkan untuk belajar membatik kemudian melihat peragaan mengukir patung kayu komodo, pembatik dan pematung dari Pemalang,” lanjut dia.

Untuk itu, lanjut Andriyanto, pihaknya akan menjajaki pameran seperti ini ke negara-negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat, Arab, Afrika, dan lainnya. 

Kompas TV Cokelat Ruby, Jenis Terbaru Setelah 80 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com