Cukup menarik ide Revolusi Putih untuk meningkatkan konsumsi susu di Tanah Air. Sebab, konsumsi susu di Indonesia masih rendah, sekitar 11 liter per kapita per tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata negara ASEAN sekitar 20 liter per tahun.
Ini bisa jadi akibat masih kuatnya persepsi di masyarakat bahwa "susu hanya untuk anak kecil" dan "susu mudah membuat tubuh menjadi gemuk". Persepsi ini seharusnya diubah sehingga bisa mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi susu.
Bagi masyarakat Indonesia, susu bisa menjadi pelengkap sumber protein selain dari telur, daging, dan ikan.
Tidak ada salahnya juga memetik pelajaran dari Revolusi Putih di tanah Gandhi. Revolusi Putih yang menjadi kebanggaan India sangat menginspirasi dunia, bahkan sang perintis, Dr Kuriyen, menjadi Bapak Revolusi Putih India.
Kita bisa memetik pelajaran Revolusi Putih di India tidak hanya dari aspek konsumsi, tetapi juga dari sisi produksi. Bagaimana menggerakkan koperasi untuk meningkatkan produksi dengan memberdayakan masyarakat bawah (petani) hingga mampu mencapai kemandirian pangan (swasembada) bahkan bisa mengekspor produk ke luar negeri.
Beta Perkasa
Pelajar MA Economics di Bangalore University, Bangalore, India.
PPI India (ppidunia.org)