Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (10/11/2017), di pasar spot rupiah ditutup melemah 0,20 persen ke level Rp 13.543 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan, rupiah cenderung bertahan di level Rp 13.516 per dollar AS.
Ekonom Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menilai, pelemahan rupiah terjadi karena tren pembelian dollar AS sudah dimulai. Menurut dia, pada minggu kedua November hingga akhir bulan, kebutuhan dollar AS meningkat untuk keperluan pembayaran utang dan persiapan liburan akhir tahun.
“Kecenderungannya ini menyebabkan rupiah melemah karena banyak permintaan dollar AS,” ujarnya seperti dikutip dari Kontan.
Baca juga : BI Tak Pasang Target Nilai Tukar Rupiah
Selain itu, koreksi rupiah juga terimbas pelemahan mata uang negara berkembang. Tak hanya rupiah, tren pelemahan juga dialami won Korea dan bath Thailand. Walaupun pasar Amerika Serikat (AS) tengah merayakan libur hari Veteran, tetapi dollar AS masih mampu unjuk gigi sehingga melemahkan mata uang lainnya.
“Sepekan terakhir data AS cukup bagus sehingga memperkuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang semakin baik,” sebut dia. (Kontan/RR Putri Werdiningsih)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Rupiah loyo dipicu kebutuhan dollar di domestik