Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Ekonomi Mikro Memerlukan Penguatan Kapasitas

Kompas.com - 11/11/2017, 00:10 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pelaku ekonomi mikro memerlukan penguatan kapasitas mulai dari aspek produksi, manajerial, dan pemasaran. Di samping itu, mereka juga memerlukan pendampingan terus-menerus.

Catatan ini, sebagaimana siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (9/11/2017), mengemuka dalam kaitan kerja sama antara PT Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa. "Ada pendampingan yang terus dilakukan selama satu tahun,"  kata Ismail A. Said, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Presiden Direktur Miwon Lee Dong Won menerangkan bahwa penguatan kapasitas tersebut dilakukan terhadap para pedagang bakso keliling. Mereka yang ikut di dalam program kerja sama tersebut mendapat pelatihan-pelatihan mengenai keamanan pangan, strategi pengembangan wirausaha, pengelolaan keuangan, dan penguatan kelembagaan modal.

Soal keamanan pangan, Lee Dong Won mengatakan bahwa para pedagang binaan belajar menyajikan makanan sehat dan layak konsumsi. "Makanan itu harus bebas boraks, formalin, dan pewarna tekstil," tutur Lee Dong Won.

Joko, salah seorang pedagang bakso keliling dalam program tersebut mengisahkan pengalamannya. Baginya, berdagang bakso juga merupakan usaha menyelamatkan nyawa konsumen. "Karena itu, saya tidak ingin membahayakan mereka dengan menggunakan bahan tambah pangan berbahaya seperti boraks,” tuturnya.

Pedagang Tangguh

Miwon Indonesia, perusahaan yang berfokus pada produk penyedap rasa sudah menggelar Program Pedagang Tangguh untuk kali keenam bersama Yayasan Dompet Dhuafa sejak 2011. Pada tahun keenam ini, tercatat ada 50 pedagang bakso keliling yang menerima manfaat.

Dari jumlah itu, terang Ismail A Said, 30 pedagang berasal dari Jakarta Selatan. Lantas, ada 20 pedagang bakso keliling di Surabaya. Total mitra pedagang yang sudah dibina dari awal hingga kini sebanyak 350 orang.

“Kami berharap para pedagang bakso dapat lebih mandiri secara finansial, sehingga para pedagang dapat memperbaiki taraf hidup keluarga," kata Lee Dong Won.

Yayasan Dompet Dhuafa, kata Ismail A Said, dalam program ini adalah sebagai mitra pelaksana. Pihaknya melakukan seleksi pedagang, pengadaan perlengkapan usaha, hingga pendampingan intensif.

Prosedur yang harus dilewati para pedagang adalah seleksi, verifikasi, serta assessment atau suatu proses untuk mengetahui kemampuan seseorang, terhadap suatu kompetensi, berdasarkan bukti-bukti.

"Dengan terpilihnya mitra yang tepat, efektivitas, dan keberhasilan program berupa kemandirian ekonomi dapat terwujud,” pungkas Ismail A. Said.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com