Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Pipa Gas Duri-Dumai Resmi Dimulai

Kompas.com - 13/11/2017, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar melakukan ground breaking pembangunan pipa gas Duri-Dumai.

Pembangunan dan pengoperasian pipa gas ini adalah sinergi BUMN, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

"Pipa ini rencananya sudah lama sekali dibangun, tapi keputusannya tidak selesai-selesai. Baru dapat keputusan beberapa minggu lalu," ujar Arcandra dalam sambutannya di Kantor Kementerian ESDM, Senin (13/11/2017).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial menyatakan, pembangunan dan pengoperasian pipa gas ini ditegaskan pemerintah dengan penugasan kepada Pertamina dan PGN melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016 tanggal 27 Juni 2016.

Penugasan ini ditindaklanjuti dengan ditekennya Head of Agreement Pipa Duri-Dumai tanggal 9 Juni 2017.

Pada 27 Juli 2017, Pertamina mengalihkan HoA kepada anak usahanya, yakni PT Pertagas. Selanjutnya, pada 10 November 2017, PGN dan Pertagas menyepakati Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) Pembangunan Pipa Gas Duri-Dumai.

"Dalam KSO itu, PGN menguasai 40 persen saham. Sementara itu, Pertagas menguasai 60 persen saham," ujar Ego.

Pipa gas tersebut berdiameter 24 inci dan panjang sekira 64 kilometer. Titik awal adalah di Duri Meter Station pipa Grissik-Duri dan titik akhir di Kilang Pertamina Refinery Unit I Dumai.

Gas yang dialirkan adalah milik Pertamina dan PGN dengan sumber gas dari Blc Corridor (ConocoPhilipis), Blok Bentu (Energi Mega Persada), dan Blok Jambi Merang (JOB Pertamina-Talisman).

Pipa Duri-Dumai akan menyalurkan gas untuk Kilang Pertamina Dumai, kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, dan industri petrokimia. Dengan demikian, nilai tambah ekonomi daerah dan nasional dapat terdongkrak, serta daya saing industri juga meningkat.

Adapun gas yang dialirkan ke Kilang Dumai digunakan untuk konversi bahan bakar dari bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas. Sehingga, kemampuan produksi kilang akan meningkat.

"Nilai investasi proyek diperkirakan sebesar 52,2 juta dollar AS dan menyerap tenaga kerja hingga 400 orang pada masa konstruksi," jelas Ego.

Ia mengungkapkan, proyek ditargetkan rampung dalam waktu 11 bulan dan diharapkan pada Oktober 2018 dapat beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com