Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Tumbuh, tetapi...

Kompas.com - 14/11/2017, 15:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis di sektor properti sangat berkaitan dengan kondisi perekonomian. Apabila perekonomian tumbuh secara baik dan menunjukkan angka-angka yang menggembirakan, maka bisnis properti juga akan tumbuh.

Namun demikian, dalam beberapa waktu terakhir bisnis properti dipandang cenderung lesu. Menurut Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama.

"Bisnis properti sudah lumayan lama agak pelan. Masih tumbuh, tapi pelan," ujar Untung di sela-sela acara pembukaan Festival Properti Indonesia di Mall Kota Kasablanka, Selasa (14/11/2017).

Di samping itu, Untung juga mengungkapkan ada banyak pandangan bahwa harga properti saat ini sudah terlampau mahal hingga tidak lagi terbeli. Banyak pula pengembang yang mengaku menjual properti saat ini tidak mudah.

Baca juga : Junaidi Abdillah, dari Dagang Pecel Lele Jadi Bos Pengembang Properti

Namun demikian, menurut Untung, harga properti tidak mengalami kenaikan yang berarti. Akan tetapi, spesifikasinya sedikit diturunkan dengan tujuan agar lebih terjangkau oleh masyarakat.

Frekuensi penjualan properti pun dipandang masih tumbuh. Akan tetapi, dari sisi nilai, yang perputaran bisnisnya bergerak sangat cepat adalah jenis rumah untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Oleh karena itu, Untung memandang sudah saatnya bisnis properti kembali bangkit. Pihak pengembang dan pelaku usaha lainnya di sektor properti pun harus didorong untuk menggenjot bisnisnya.

"Kalau tidak di-push (didorong), maka bangkitnya akan kelamaan," sebut Untung.

Berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia (BI), segmen kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tumbuh 10,6 persen atau menjadi Rp 393,8 triliun per September 2017. Angka ini naik sedikit dibandingkan pertumbuhan 10,4 persen di Agustus 2017.

Kompas TV Pemasaran hunian vertikal saat ini sedang agresif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com