Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Kreditur, Pemerintah Venezuela Hanya Suguhi Cokelat

Kompas.com - 14/11/2017, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

CARACAS, KOMPAS.com - Pemerintah sosialis Venezuela memberikan suguhan berupa cokelat kepada para kreditur pada pertemuan terkait utang negara itu, Senin (13/11/2017) waktu setempat. Namun, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan yang dianggap berarti.

Mengutip CNBC, Selasa (14/11/2017), pemerintah Venezuela mengajukan renegosiasi obligasi senilai 60 miliar dollar AS. Ini dipandang mencerminkan minimnya strategi untuk mencegah kebangkrutan.

Presiden Nicolas Maduro juga pada bulan ini membuat investor bingung dengan ikrar bahwa Venezuela akan terus membayar utang. Akan tetapi, pada saat yang sama, ia juga mencari cara untuk restrukturisasi dan pembiayaan kembali atas utang-utang yang membelit negaranya.

Baca juga : Alarm Utang Venezuela Berdetak Kencang

Restrukturisasi dan pembiayaan kembali atas utang dipandang sulit untuk dilakukan lantaran adanya sanksi keuangan dari AS. Dengan demikian, kebangkrutan tampaknya akan dihadapi Venezuela.

Pertemuan yang singkat nan membingungkan tersebut dihadiri oleh para pejabat senior Venezuela. Para pejabat itu masuk dalam daftar hitam yang diterbitkan AS.

Mereka tidak memberikan penjelasan terkait bagaimana Maduro akan menjalankan rencana-rencananya. Hal ini diungkapkan oleh para pemegang obligasi dan perwakilan-perwakilannya seusai pertemuan.

Ini berarti Venezuela masih dirundung dilema apakah akan terus membayar utang dengan biaya yang seharusnya bisa digunakan untuk menangani penduduk yang kelaparan dan mulai terjangkit penyakit atau menyatakan bangkrut.

"Tidak ada penawaran, syarat, strategi, tidak ada apapun," kata seorang pemilik obligasi.

Ia menyebut, pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar 1,5 jam. Pertemuan diselenggarakan di Istana Putih, yang berlokasi di seberang kantor Maduro di pusat kota Caracas.

Kompas TV Sebagai gantinya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan gunakan mata uang Yuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com