Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Angkat Isu Pengentasan Kemiskinan di KTT ASEAN

Kompas.com - 15/11/2017, 10:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-31 di Filipina baru-baru ini mengangkat isu tentang pemberdayaan ekonomi sebagai kunci pengentasan kemiskinan.

Topik serupa bukan yang pertama kalinya dibahas, melainkan sebagai kelanjutan dari bahasan di forum APEC Business Advisory Council (ABAC) pada KTT APEC di Vietnam, 10-12 November 2017 lalu.

Baca juga : Di KTT, Indonesia Ajak Asean Serius Melindungi Pekerja Migran

"Presiden Joko Widodo terus memperjuangkan isu kesenjangan dalam diplomasi international yang melibatkan 21 pimpinan negara APEC, melihat bahwa kesenjangan ekonomi terjadi di mana-mana, bukan hanya pada negara berkembang, melainkan juga pada negara maju," kata Ketua ABAC Indonesia Anindya Bakrie melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (15/11/2017).

Anindya menjelaskan, Presiden Jokowi juga memaparkan pencapaian langkah pengentasan kemiskinan dalam tiga tahun terakhir dalam forum tersebut.

Poin yang dikedepankan adalah bagaimana menciptakan suatu kondisi yang bisa menyelaraskan antara pertumbuhan ekonomi dengan ekonomi yang berkeadilan di masyarakat.

Dari poin besar itu, tutur Anindya, Presiden Jokowi menjabarkan ke tiga langkah yang telah dilakukan pemerintah.

Pertama, soal program dana desa dan penguatan lembaga dana desa, lalu program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta program ekonomi digital.

Untuk program dana desa, Presiden Jokowi menekankan bahwa pemerintah bukan sekadar mengucurkan dana Rp 800 juta per desa, tetapi juga memberdayakan dana itu sebagai cash for work.

Adapun total dana desa untuk tahun 2017 mencapai Rp 60 triliun.

Alokasi dana untuk KUR UMKM juga disebut sebagai kunci langsung mengatasi kesenjangan ekonomi.

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 106,2 triliun untuk KUR UMKM tahun ini.

"Untuk ekonomi digital, pemerintah melihat bahwa itu tidak hanya menciptakan innovative growth namun berdampak disruptif terhadap kondisi yang sudah mapan sebelumnya. Pemerintah harus mengambil posisi yang tepat dalam memfasilitasi transformasi yang tidak selalu mulus dengan tetap memprioritaskan pembangunan inklusif, berkelanjutan, dan penciptaan kesempatan kerja yang produktif," tutur Anindya.

Terlepas dari topik pengentasan kemiskinan atau isu kesenjangan ekonomi, Presiden Jokowi juga membahas pengembangan ekonomi di sektor maritim.

Fokus pada ekonomi maritim akan berimplikasi pada semakin mudahnya konektivitas yang membuat biaya pengiriman barang lebih murah dan pengembangan iklim lingkungan kelautan.

Kompas TV Konferensi Tingkat Tinggi ke-31 akan berlangsung di Manila, Filipina pada hari senin besok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com