Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Per Kuartal IIII, Konsumsi Rumah Tangga Dorong Perekonomian Kepri

Kompas.com - 16/11/2017, 07:30 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Pada kuartal III 2017 perekonomian di Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh 2,41 persen berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Provinsi Kepri. Sebelumnya, Kepri tidak mengalami pertumbuhan berarti. 

Kenaikan perekonomian Kepri sebesar 2,4 persen per kuartal III 2017 tersebut naik 1,9 persen dibandingkan pertumbuhan perekonomian per kuartal II 2017. 

"Angka pertumbuhan ekonomi ini masih menempatkan Kepri di urutan lima untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera," kata Kepala BI Kantor Wilayah Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, saat pemaparan erkembangan Perekonomian Kepri di Grand Hotel Nagoya, Batam, Rabu (15/11/2017).

Urutan pertama adalah Sumatera Utara (Sumut), disusul Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung dan kemudian Kepri.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi Lebih Tinggi dari Target Pemerintah

"Untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera, rata-rata ditopang oleh daerah-daerah penghasil crude palm oil (CPO)," kata Gusti. 

Menurut dia, secara keseluruhan ekonomi Sumatera bertumbuh menjadi  4,43 persen per kuartal III 2017 dari 4,09 persen per kuartal II 2017.

Gusti mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kepri didorong oleh beberapa faktor. Pertama, sektor konsumsi rumah tangga. BI mencatat pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga di Kepri naik menjadi 7,2 persen per kuartal III 2017 dari 6,48 persen per kuartal II 2017.

"Penguatan di sektor ini seiring menguatnya sektor ekonomi utama di Kepri yaitu industri pengolahan. Kami juga optimis, sektor ini masih akan mengalami pertumbuhan di triwulan berikutnya," kata Gusti.

Baca juga : Investasi Rp 721 M untuk Riau dan Kepri, PLN Tambah 22 Mesin Pembangkit di Natuna

Kedua, dari sektor investasi khususnya industri. Sektor investasi mengalami pertumbuhan menjadi 2,88 persen per kuartal III 2017 dari 0,44 persen per kuartal II 2017.

"Industri tumbuh terutama ditopang oleh industri elektronik dan CPO. Itu tercermin dari pertumbuhan ekspor barang-barang elektronik dan CPO," terangnya.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, kinerja perbankan juga mengalami peningkatan, terutama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Syariah.

Kinerja BPR tumbuh menjadi 14,29 persen per kuartal III 2017 dari 10,21 persen per kuartal II 2017.

Adapun kinerja Bank Syariah, juga tumbuh menjadi 29,49 persen per kuartal III 2017 dari 27,68 persen per kuartal II 2017. 

Inflasi

BI juga memaparkan bahwa Kepri juga mengalami peningkatan inflasi per kuartal III 2017. Inflasi di Kepri tinggi, sebab rata-rata inflasi year on year (yoy) berada di level 5,17 persen.

"Ada beberapa faktor yang memicu angka inflasi mengalami peningkatan, andil terbesar bersumber dari kenaikan harga gula pasir. Harga komoditi ini cenderung di atas harga eceran tertinggi (HET)," sebut Gusti.

Inflasi ini juga dipicu oleh terbatasnya pasokan cabai merah dan kenaikan tarif listrik sebesar 15 persen.

Kompas TV Penurunan Daya Beli Ditentukan Harga dan Pendapatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com