KILAS EKONOMI

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kominfo

Pekerja Kreatif Menjadi Penggerak Ekonomi Indonesia di Masa Depan

Kompas.com - 16/11/2017, 11:45 WIB


KOMPAS.com - Siapa sih yang tak kenal Dian Pelangi? Pemilik nama lengkap Dian Wahyu Utami (26) itu merupakan salah satu perancang busana muslim ternama di Indonesia.

Hampir setiap rancangan busananya berhasil membuat para perempuan berhijab dan peduli penampilan menyukainya. Karena pemilihan bahan, model serta padu padan warna yang colourful berhasil menyita perhatian jutaan penggemarnya di Indonesia hingga manca negara.

Jadi, tak diragukan lagi jika Dian Pelangi sudah menjadi brand dengan mutu terbaik dan selalu digemari.

Hampir semua rancangannya menjadi trend setter busana muslimah di Indonesia. Padahal, dulu Dian mengaku setengah hati saat mengawali kariernya menjadi seorang perancang busana.

Dian mengaku dipaksa oleh kedua orangtuanya untuk sekolah di Jurusan Tata Busana SMK 1 Pekalongan, Jawa Tengah.

"Sempat nangis-nangis tiap pulang sekolah karena dicibir teman-teman sebaya, dikiranya cuma akan jadi tukang jahit," kenang Dian.

Kini anggapan itu pun berubah seiring berjalannya waktu, kreativitasnya dalam mengolah bahan kain tradisional seperti batik Pekalongan, songket Palembang, dan kain jumputan membawa namanya harum di kancah internasional.

Pada ajang Paris Fashion Week for Peace 2018 pada 4 Oktober 2017 lalu, Dian mendapat sambutan hangat dari pecinta fashion di Paris.

Dian bersama dengan Barli Amara, Catherine Njoo, Melia Wijaya, Vivi Zubedi, dan Doris Dorothea menampilkan karya terbaik mereka di ajang New York Fashion Week: First Stage Spring Summer 2018 yang menjadi bagian dari New York Fashion Week (NYFW).

Karya para desainer asal Indonesia yang tampil pada ajang New York Fashion Week itu dianggap memenuhi persyaratan oleh pihak International Management Group (IMG) selaku penyelenggara.

Karena memiliki tingkat orisinalitas, kekuatan konsep, dan kemampuan produksi yang paripurna.

Inilah bentuk diplomasi fashion dari para perancang muda berbakat yang sudah berbicara di tingkat global.

Presiden Jokowi dengan sneakers buatan lokal pada acara Sumpah Pemuda di Istana Bogor, 28 Oktober 2017exodos57 Presiden Jokowi dengan sneakers buatan lokal pada acara Sumpah Pemuda di Istana Bogor, 28 Oktober 2017

Selain Dian, produsen sneakers lokal, Exodos57 juga telah mencuri perhatian, termasuk dari Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Oktober lalu.

Produsen sneakers asal Bandung itu menampilkan inovasi sepatu berbahan kulit dan juga menggabungkannya dengan kanvas dan tenun asal Yogyakarta.

Sepatu yang berhasil mencuri perhatian Presiden Jokowi itu merupakan seri terbaru yang mengusung tema ‘3Laborate’, yaitu versi kolaborasi 3 Brand (Exodos57, UnionWell, Rawtype Riot).

Hasil karya ini membuktikan bahwa sepatu yang didesain modern mampu membawa identitas Indonesia, diwakili dengan kain tenun Yogyakarta.

“Fashion, kuliner dan crafts (kerajinan tangan) itu sudah besar, dan kami mau akselerasi. Ada juga lainnya yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, yakni games, aplikasi, musik dan film,” Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, pada diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Staf Presiden, Selasa (17/10/2017).

Gitar ukir berlabel Blueberry hasil karya I Wayan Tuges, di desa Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (16/8/2011). Gitar ukir yang ia produksi dijual dengan kisaran harga antara 2000 hingga 6500 dolar Amerika, dan pemasarannya telah menembus Kanada, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHIBANAR FIL ARDHI Gitar ukir berlabel Blueberry hasil karya I Wayan Tuges, di desa Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (16/8/2011). Gitar ukir yang ia produksi dijual dengan kisaran harga antara 2000 hingga 6500 dolar Amerika, dan pemasarannya telah menembus Kanada, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

Bekraf juga terus berupaya meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan untuk menyadari betapa pentingnya upaya bersama mendorong sektor ekonomi kreatif lain.

“Di masa depan, ekonomi tidak semata-mata bergantung pada sumber daya alam mentah,” ujar Triawan.

Bekraf mencatat, kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2014 adalah Rp 784,82 triliun atau meningkat 8,6 persen pada 2015 menjadi Rp 852 triliun.

“Dari total kontribusi tersebut, sub-sektor kuliner, kriya, dan fashion memberikan kontribusi terbesar pada ekonomi kreatif,” tambahnya.

Sub-sektor kuliner tercatat berkontribusi sebasar 41,69 persen, kemudian fashion sebesar 18,15 persen, dan kriya sebesar 15,70 persen. Selain itu, industri film bertumbuh 10,28 persen, musik 7,26 persen, seni/arsitektur 6,62 persen, dan game tumbuh 6,68 persen.

Tiga Negara tujuan ekspor komoditas ekonomi kreatif terbesar pada 2015 adalah Amerika Serikat 31,72 persen, Jepang 6,74 persen, dan Taiwan 4,99 persen.

Walau bertumbuh, memang masih ada yang harus diperhatikan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Salah satunya ekosistem bisnis dan investasi, di samping itu infrastruktur juga merupakan penunjang kegiatan.

Pembatik asal Raja Ampat, Papua, membatik di pameran Gelar Batik Nusantara 2015, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015). Acara yang diikutin ratusan pengusaha, penjual dan pengrajin batik ini akan berlangsung hingga 28 Juni 2015. KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZESRODERICK ADRIAN MOZES Pembatik asal Raja Ampat, Papua, membatik di pameran Gelar Batik Nusantara 2015, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015). Acara yang diikutin ratusan pengusaha, penjual dan pengrajin batik ini akan berlangsung hingga 28 Juni 2015. KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES

Karena besarnya potensi ekonomi kreatif, pemerintah tidak ragu untuk memberikan bantuan permodalan.

Sektor ini dinilai paling memberi kesempatan kerja kepada anak-anak muda, demikian juga khususnya kaum perempuan.

Ditinjau dari status jender, 62,84 persen tenaga kerja Indonesia pada 2015 adalah laki-laki dan sisanya atau 37,16 persen adalah perempuan. Namun, ekonomi kreatif justru membalik fakta itu, bedasarkan data Bekraf justru perempuan mendominasi ekonomi kreatif yaitu sebanyak 53,68 persen dan sisanya sebesar 46,52 persen laki-laki.

Pelaku ekonomi kreatif juga telah mengakses permodalan dari bank. Pada 2016, permodalan yang diakses dari perbankan sebesar Rp 7,668 triliun dan angka tersebut melampaui target yang hanya sebesar Rp 4,9 triliun.

Sementara itu, pada 2017, tercatat pelaku ekonomi kreatif mengakses modal dari perbankan sebesar Rp 192, 9 miliar dari target Rp 280 miliar. Dengan demikian, total capaiannya sebesar Rp 7,86 triliun.


Terkini Lainnya

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com