Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Unpas, Susi Dorong Ilmuwan Ciptakan Teknologi Perikanan Terbaru

Kompas.com - 16/11/2017, 12:30 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan kuliah umum bertema “Potensi Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan bagi Keutuhan NKRI” di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/11/2017).

Pada kuliah umum yang dimoderatori oleh Rektor Unpas Eddy Jusuf tersebut, Susi mengajak para akademisi untuk melakukan berbagai inovasi guna mendorong perkembangan sektor kelautan dan perikanan di tengah persaingan global.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Susi meminta agar dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada aturan maupun kurikulum pembelajaran sesuai perkembangan zaman.

“Saya pikir sudah saatnya kita merubah kurikulum, tatanan peraturan yang kita bikin, kita ganti, kita buat peraturan yang lebih merevisi dan mengevaluasi, menyesuaikan, mengubah,” ungkap Susi melalui rilis yang diterima Kompas.com

Baca juga : Hari Pahlawan, Menteri Susi Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari ITS

Susi menyayangkan, masih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang melaksanakan kurikulum secara kaku, tidak melakukan perbaikan atau evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan.

Susi juga mendorong penemuan teknologi terbaru dan penerapannya dalam dunia pendidikan serta membuat perencanaan perekonomian ke depan.

Menurutnya, sudah banyak insyinyur asal Indonesia yang bekerja di berbagai belahan dunia untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih lagi. Sayangnya, di Indonesia sendiri hal tersebut masih kurang.

“Pekerjaan konvensional akan hilang lebih cepat dan lebih cepat. Kita harus pakai teknologi dalam tatanan pendidikan kita sebelum terlambat,” tambah Susi.

Baca juga : Ketika Menteri Susi Berlari dengan Kebaya dan Sepatu Hak Tinggi Hindari Warga yang Minta Swafoto

Pada kesempatan tersebut, Susi juga meminta para akademisi untuk membantu memberikan pendidikan dan pemahaman terhadap masyarakat mengenai pentingnya menjaga kedaulatan dan keberlanjutan laut demi mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Susi juga ingin masyarakat menyadari bahwa kegiatan penenggelaman kapal yang selama ini dilakukannya bukan sekadar kegiatan bersenang-senang, melainkan upaya mempertahankan kedaulatan, integritas, dan martabat Indonesia sebagai bangsa yang besar.

Untuk itu, dalam acara yang turut dihadiri Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi tersebut, Susi mengajak para akademisi mempertahankan pencapaian di bidang kelautan dan perikanan, misalnya dengan mempertahankan Perpres No. 44 Tahun 2016 yang menutup perikanan tangkap bagi asing.

“Kita menutup perikanan tangkap bagi asing. Yang melanggar kita tenggelamkan, supaya ikan di laut kita bangsa kita yang dapat nikmati,” jelas Susi

Baca juga : Menteri Susi: Perlu Kebodohan untuk Menyelesaikan Persoalan yang Begitu Bodoh

Terakhir, Susi mengajak para lulusan baru untuk menjadi pengusaha di bidang perikanan, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Kompas TV Susi menyebut gelar doktor kehormatan ini merupakan pengakuan terhadap kebijakan kementeriannya dalam menjaga potensi laut yang ada.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com