Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Jajaki Kerja Sama dengan Swasta untuk Pengembangan Bandara Kualanamu

Kompas.com - 19/11/2017, 10:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II tengah mengkaji rencana pengembangan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan mengikutsertakan pihak swasta.

Langkah ini diambil salah satunya dalam rangka pemanfaatan lahan yang masih tersedia luas di area Bandara Kualanamu.

"Kami sedang bicarakan skema kerja sama dengan swasta supaya Bandara Kualanamu bisa lebih besar lagi. Kerja samanya bisa dari sisi komersil, dengan proporsi untuk pengelolaan bandar udara tetap mayoritas dipegang oleh AP II," kata Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano saat berbincang dengan Kompas.com pada Minggu (19/11/2017).

Yado menjelaskan, Bandara Kualanamu dipilih untuk dikerjasamakan dengan pihak swasta karena potensi bandar udara ini ke depan yang ditujukan sebagai hub penerbangan di kawasan barat Indonesia.

Hub yang dimaksud seperti Bandara Changi di Singapura, di mana sering dijadikan tempat transit penerbangan internasional jarak jauh.

Dia belum bisa memaparkan lebih lanjut seperti apa detil kerja sama dengan pihak swasta untuk pengembangan Bandara Kualanamu, termasuk swasta mana saja yang akan terlibat.

Namun, Yado memastikan ke depan tidak menutup kemungkinan bandara lain di bawah naungan AP II akan diterapkan mekanisme kerja sama yang serupa untuk memaksimalkan kehadiran bandara di suatu daerah.

Yado sekaligus menerangkan tentang isu Bandara Soekarno-Hatta yang akan dijual. Menurut dia, informasi itu tidak benar karena Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara dengan pendapatan terbesar, di mana keuntungan dari bisnis di bandara tersebut juga digunakan untuk mengembangkan bandara lain yang membutuhkan dana lebih.

"Pak Menhub juga sudah menjelaskan kalau bukan dijual, tapi ada bandara-bandara yang akan kerja sama dengan swasta. Swasta ambil bagian di dalam kegiatan operasional bandara," tutur Yado.

Kerja sama dengan swasta dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan layanan terhadap pengguna jasa bandara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Jumat (17/11/2017) menyebut, ada kemungkinan biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jasa akan lebih besar karena sejalan dengan perbaikan fasilitas sarana dan prasarana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com