Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dwina Septiani Wijaya Jadi Dirut Baru Peruri

Kompas.com - 21/11/2017, 05:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran direksi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Nomor SK-247/MBU/11/2017 tanggal 20 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perum Peruri.

Melalui SK tersebut, Menteri BUMN Rini M Soemarno memberhentikan dengan hormat Direksi Peruri masa jabatan 2012-2017, yakni Prasetio sebagai Direktur Utama, serta Subandrio, Noor SDK Devi, Antonius, dan Atje Muhammad Darjan sebagai Direktur.

Kementerian BUMN kemudian mengangkat Dwina Septiani Wijaya sebagai Direktur Utama Perum Peruri. Sebelumnya, Dwina adalah Staf Khusus Menteri BUMN.

Adapun Saiful Bahri yang terakhir sebagai Direktur Utama Balai Pustaka diangkat sebagai Direktur Teknik dan Produksi. Nungki Indraty TK yang terakhir sebagai Direktur BNI Sekuritas sebagai Direktur Keuangan.

Baca juga : Peruri Incar Pencetakan Uang Dua Negara Afrika

"Penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno kepada Ketua Dewan Pengawas Peruri Rizal Affandi," kata Eddy Kurnia, Head of Corporate Secretary and Strategic Planning Perum Peruri dalam pernyataan resmi, Senin (20/11/2017).

Hingga kuartal III 2017, Perum Peruri mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,25 triliun. Angka ini tumbuh 45,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,55 triliun.

Pendapatan usaha ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 80,86 persen.

Laba usaha tercatat Rp 372,07 miliar, naik 180,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai Rp 132,52 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 95,13 persen.

Laba bersih tercatat sebesar Rp 283,16 miliar atau naik 423,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 54,06 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 106,98 persen.

Pendapatan dikontribusi oleh produksi pencetakan uang kertas rupiahsebesar 7,62 miliar bilyet, naik 82,75 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 4,17 miliar bilyet. Produksi uang logam  sebesar 1,64 miliar keping, naik 9,57 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,50 miliar keping.

Produksi paspor dan buku sebesar 2,04 juta buku, naik 12,43 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,81 juta buku. Produksi pita cukai sebesar 132 juta lembar, turun 0,83 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 133 juta lembar.

Produksi meterai sebesar 160 juta keping, turun 64,54 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 451 juta keping. Penurunan produksi meterai disebabkan pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak baru mulai masuk pada April 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com