Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Ini Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen pada 2018

Kompas.com - 21/11/2017, 15:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 mencapai angka 5,4 persen, naik sekitar 0,2 persen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,2 persen.

Untuk mencapai 5,4 persen, Kementerian Keuangan mengaku telah menyiapkan sejumlah sektor sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang direfleksikan dari kondisi terakhir, pada kuartal III 2017.

"Kami mengharapkan investasi, konsumsi, dan net ekspor. Untuk target pajak tahun depan tidak akan terlalu tinggi, tapi akan fokus memperbaiki kualitas budget dengan mengurangi defisit pada primary balance," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara saat menjadi pembicara di acara DBS Bank Indonesia, Hotel Mulia, Selasa (21/11/2017).

Nazara menjelaskan, dari tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017, tercatat ada kenaikan tingkat investasi menjadi 7,1 persen. Untuk tingkat pertumbuhan ekspor sendiri naik menjadi dua digit, yakni di angka 17 persen, begitupun dengan impor sebesar 15 persen.

Baca juga : APBN 2018 Tidak Akan Dijadikan Sumber Utama Pertumbuhan Ekonomi

Sedangkan tingkat konsumsi masih pada level 4,93 persen yang dianggap masih landai, tetapi ada potensi meningkat pada tahun depan.

Nazara juga meyakini semua hal yang akan memengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia nantinya akan berjalan baik, meski tidak menutup kemungkinan tetap ada resiko yang masih bisa dihadapi, termasuk dengan anggapan tahun depan sebagai tahun politik.

"Kemarin IMF (Dana Moneter Internasional) baru review perekonomian Indonesia, review tahunan. Mereka menaruh proyeksi 2018 sebesar 5,3 persen, dari kami pemerintah 5,4 persen. Kami merasa, proyeksi 5,4 persen masih bisa dipakai sebagai acuan untuk merumuskan APBN 2018," tutur Nazara.

Kompas TV Pemerintah Provinsi Bali menetapkan upah minimum provinsi tahun 2018 naik 8,71%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com