Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia 2018 Diperkirakan Masih Seret

Kompas.com - 23/11/2017, 07:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018 diperkirakan masih akan seret. Pemerintah pun diprediksi bakal kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi seperti tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen.

Seperti dilansir Kontan, Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menyebut, laju ekonomi tahun depan masih sama dengan tahun ini, yakni 5 persen.

Hal itu sebut dia, disebabkan oleh masyarakat yang masih akan menahan belanja. Padahal, konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB), yaitu di atas 50 persen.

"Kira-kira akan tetap seperti ini," kata Faisal di Jakarta, Rabu (22/11).

Baca juga: Mantan Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Kita Tua Sebelum Kaya

Masyarakat diperkirakan masih akan tetap memilih menyimpan uangnya daripada berbelanja. Walhasil, korporasi enggan ekspansi. Kredit perbankan juga akan tertahan. 

Faisal mengatakan, harapan pendorong laju ekonomi adalah belanja pemerintah. Namun, pemerintah juga bakal kesulitan menggenjot belanja, karena penerimaan pajak yang terbatas dan ruang utang semakin sempit.

Sementara ekonom senior Indef Didik J Rachbini sepakat bahwa konsumsi rumah tangga tahun depan masih terganjal. Sehingga pertumbuhan ekonomi 2018 hanya akan mencapai 5 persen.

"Selama kuartal II dan III 2017 konsumsi belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan. Padahal ini kan yang paling besar," ucap dia di tempat yang sama.

Namun, dia menilai pertumbuhan ekonomi 2018 masih bisa didongkrak sedikit, jika pemerintah bisa mendorong kinerja ekspor industri manufaktur. Apalagi pada tahun ini kontribusi industri manufaktur terhadap PDB kian besar. Pada kuartal III-2017, industri pengolahan berkontribusi 1,02 persen terhadap laju PDB, naik dari kuartal sebelumnya 0,75 persen.

"Pemerintah harus membenahi kebijakan industri yang mengarah ke ekspor," ucap Didik.

Adapun Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsjah mengatakan, harapan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia  dari pasar global.

Dengan konsumsi di domestik yang masih tumbuh lambat, pemerintah harus memanfaatkan kebangkitan ekonomi Amerika Serikat, China, dan India untuk mendongkrak ekspor. (Kontan/Siti Rohmatulloh)

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul Laju ekonomi 2018 diperkirakan tetap seret

Kompas TV Meski pertumbuhan ekonomi kuartal tiga meleset pemerintah sangat percaya diri ekonomi Indonesia di kuartal empat kembali naik dan mampu tumbuh 5,3%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com