Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Hanya 2,41 Persen, Kepri Genjot Sektor Pariwisata

Kompas.com - 24/11/2017, 08:00 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Terpuruknya perekonomian Kepri saat ini, mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah pusat. Bahkan pemerintah berharap Kepri mampu menggali potensi lain untuk mengembalikan stabilitas perekonomian yang pernah dialami.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur menilai sudah saatnya Kepri mengembangkan pariwisata, terlebih Batam yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara (Wisman) karena keindahan dan letak geografisnya yang sangat mendukung.

"Pemerintah mendukung penuh upaya Pemprov Kepri, BP Batam dan Pemko Batam menggenjot kunjungan wisman, sehingga para pelaku usaha bidang pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian di Kepri," kata Asman Abnur saat membuka Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic (BTP), Kamis (23/11/2017) di Batam.

Baca juga : BI: Per Kuartal IIII, Konsumsi Rumah Tangga Dorong Perekonomian Kepri

Meski pencapaian kunjungan wisatawan di Kepri hingga September 2017 baru terealisasi 1,4 juta orang dari target 2,2 juta orang, angka tersebut sudah lumayan baik jika dilihat dengan terpuruknya perekonomian Kepri saat ini.

"Tidak salah jika pariwisata di Kepri terus digenjot untuk peningkatan perekonomian di Kepri itu sendiri. Karena Kepri merupakan daerah kepulauan yang memiliki banyak kelebihannya, baik dari wisata baharinya hingga budaya dan adat istiadatnya. Dan yang terpenting, alamnya juga sangat menakjubkan," kata Arman Abnur menjelaskan.

Senada juga diungkapkan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar ASEAN Kementerian Pariwisata yang mengaku Kepri memiliki destinasi wisata yang luar biasa.

"Mulai dari potensi alam, laut, budaya dan sejarah, Kepri sangat luar biasa dan hal ini yang dapat menarik kunjungan wisatawan, lokal maupun mancanegara," katanya.

Perlu disadari, sambung Rizki wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Kepri, yakni wisatawan asal Singapura dan Malaysia, selanjutnya diikuti dari India, Korea, Jepang dan beberapa wisatawan dari Asia Tenggara lainnya.

"Bahkan di tahun 2016 lalu untuk wisatawan Singapura dan Malaysia yang datang ke Batam rata-rata 614 ribu wisatawan Singapura dan 605 ribu wisatawan Malaysia," terangnya

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merekomendasikan pengembangan pariwisata untuk mengangkat kembali perekonomian Kepri.

Menurut Analis Keuangan BI Kepri, Wahyu Setyoko sepanjang 2016 lalu pariwisata Kepri masih bisa diandalkan meski ada beberapa hal perlu perbaikan atau peningkatan.

Pertama yaitu dari segi objek wisata. Karena berdasarkan hasil penelitian BI Kepri di tahun 2016, kunjungan wisatawan masih seputar pelaksanaan meeting, incentive convention and exhibition (MICE).

"Berdasarkan hasil survei, wisata utama MICE. Berlibur masih rendah dari MICE," kata Wahyu.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa tamu domestik masih lebih banyak dari wisatawan mancanegara (wisman).

Perbandingannya sebesar 60 : 40. Masalah lain dari pariwisata Kepri adalah lama kunjungan rendah dan rata-rata hanya dua hari, maksimal tiga hari, sejalan dengan waktu rata-rata pelaksanaan MICE.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com