Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Optimistis Penuhi Syarat Keterbukaan Informasi Pajak Internasional

Kompas.com - 26/11/2017, 11:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan tengah memfinalisasi semua syarat yang dibutuhkan untuk ikut dalam program Automatic Exchange of Information (AEoI) tahun 2018 mendatang.

Salah satu yang sedang disiapkan adalah jelang penilaian legal juga tentang kerahasiaan dan keamanan data perpajakan.

"Memang akan dibahas dalam AEoI Working Group di San Marino, Desember nanti, di mana akan dilakukan assessment. Saya berkeyakinan Indonesia akan lolos," kata Kasubdit Pertukaran Informasi Perpajakan Internasional DJP Leli Listianawati dalam acara Media Gathering DJP 2017 di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (22/11/2017).

Leli menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan diri dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 dan 73 Tahun 2017 yang menjadi pendukung implementasi akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan.

Baca juga : Gabung AEoI, Ditjen Pajak Siapkan Ruang Lapis Baja

 

Dalam penilaian sebelumnya, DJP mendapat catatan dari tim penilai, namun disebut tidak terlalu signifikan dan sudah dikoreksi sebelum dilakukan penilaian selanjutnya.

Dalam kesempatan ini, Leli turut meyakinkan Singapura yang sempat dikabarkan enggan menukar informasi perpajakan dengan Indonesia.

Singapura disebut enggan menukar informasi karena masih ada sejumlah persyaratan dari Indonesia yang dianggap belum memenuhi standar internasional.

"Bloomberg menyampaikan informasi dari petinggi Singapura bahwa mereka tidak akan mempertukarkan informasi keuangan dengan Indonesia karena Indonesia belum sepadan dan belum menyelesaikan confidentiality and data safeguard. Perlu saya sampaikan, Indonesia sudah menyelesaikan hal itu dan sudah kami lapor ke Global Forum," tutur Leli.

Dengan begitu, DJP menilai tidak ada alasan lagi bagi Singapura untuk tidak bekerja sama menukar informasi perpajakan.

Baca juga : Sri Mulyani: Perppu AEoI Tidak Hanya untuk Memenuhi Kewajiban Internasional

 

Terlebih, Singapura turut dianggap sebagai salah satu negara suaka pajak atau tax haven bagi wajib pajak asal Indonesia yang ingin menyembunyikan hartanya dari petugas pajak.

Indonesia bersama dengan 52 negara lain yang sudah berkomitmen direncanakan melaksanakan pertukaran informasi untuk kepentingan perpajakan atau AEoI pada September 2018.

Sampai saat ini, sudah ada 146 negara yang berkomitmen melaksanakan program tersebut dan 49 di antaranya telah melangsungkan pertukaran informasi pada tahun ini.

Kompas TV Pemerintah membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melaporkan harta yang tersembunyi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com