BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kominfo

UMKM "Go Online", Trik Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi di 2030

Kompas.com - 26/11/2017, 17:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong UMKM-UMKM Indonesia untuk masuk ke tren online, karena 60 persen kekuatan ekonomi Indonesia ada di sektor UMKM. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Noor Iza dalam acara Temu Netizen di Jakarta, Minggu (12/10/2017).

Acara tersebut merupakan ajang diskusi dan bincang-bincang mengenai sharing ekonomi, e-commerce, investasi, dan dukungan pemerintah menuju pemerataan ekonomi. Puluhan perwakilan komunitas, UMKM, generasi milenial, antusias mengikuti acara ini.

Menurut Noor Iza, jika kita tidak cepat go online, UMKM Indonesia akan ketinggalan. Akibatnya, barang-barang impor memadati marketplace.

"Jangan sampai itu terjadi. Untuk itu UMKM harus go online," kata Noor Iza.

Lewat beberapa program, lanjut dia, seperti status startup inicorn tiap tahun, satu juga domain, dan 1.000 startup digital, diharapkan segera lahir bakat-bakat baru bisnis digital yang menciptakan teknologi baru.

Dalam Temu Netizen, UMKM pemula yang mencoba memanfaatkan teknologi digital mendapat pengetahuan praktik terbaik (best practice) dari pelaku e-commerce berpengalaman. Melalui pemaparan pelaku e-commerce berpengalaman, UMKM pemula yang berbisnis secara digital menyadari apa yang mereka lakukan positif. Mereka juga termotivasi mengembangkan usahanya.

"Kami berharap ada kreasi baru dari mereka, karena Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi sangat besar pada 2030," kata Noor.

"Buktinya, PricewaterhouseCoopers menempatkan Indonesia di urutan lima dalam daftar negara-negara yang sangat berpengaruh dalam perekonomian dunia tahun 2030." tambahnya.

Saat ini Pemerintah menyediakan saluran untuk UMKM mengembangkan usaha e-commerce. Sebuah saja regulasi, pengembangan infrastruktur telekomunikasi, dan kebijakan yang mendorong investasi di teknologi digital.

"Tidak ada lagi peraturan yang menghambat pengembangan UMKM memasuki bisnis digital," kata Noor.

Pengamat dan praktisi e-commerce Tuhu Nugraha menyarankan agar pelaku UMKM memiliki kemampuan kolaborasi yang baik dan cara bernegosiasi, agar bisa mengembangkan usaha. Kemampuan lain yang juga harus dimiliki adalah intercultural communication.

"Pelaku UMKM dari generasi milenial yang suka jalan-jalan jangan hanya foto-foto dan memasang gambar di Instagram, tapi cobalah berinteraksi dengan penduduk lokal agar bisa memahami budaya mereka," kata Tuhu Nugraha.

"Dari situlah setiap orang bisa membuat inovasi," tambahnya.

Yogi, peserta Temu Netizen, mengaku terbantu dengan acara ini. Pemuda usia 31 tahun yang mengelola komunitas Indonesian Bankers Bank ini melihat peluang yang besar untuk berkembang bagi startup Indonesia, terutama dari segi investasi.

"Indonesian Bankers Bank memiliki lebih dari 2000 anggota yang berasal dari kalangan perbankan. Mereka siap untuk memberikan konsultansi sekaligus menyiapkan investor dan fintech baru untuk membantu mengembangkan bisnis mereka," kata Yogi.

Ingin tahu perkembangan e-commerce, investasi dan infrastruktur di Indonesia? Silakan klik inspirasi.indonesiabaik.id atau inspirasi.indonesiabaik.id/e-commerce/umkm-go-online.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com