Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor China Jajaki Kerja Sama Budidaya Mutiara Air Laut di NTT

Kompas.com - 28/11/2017, 06:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Investor asal Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China siap berinvestasi budidaya mutiara air laut di Provinsi Nusa Tennggara Timur (NTT).

Hal itu disampaikan Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi NTT Petrus Kerong saat menggelar jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Kupang, Senin (27/11/2017).

Menurut Petrus, niat investor asal negeri tirai bambu itu disampaikan saat pihaknya yang dipimpin oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya, menggelar pertemuan di Ningbo 23 November 2017 kemarin.

"Pertemuan dengan salah satu investor, bernama Chen Haijun yang bergerak di investasi sektor budidaya Mutiara Air Tawar. Chen Haijun bersama jajarannya berkomitmen untuk berkunjung ke NTT pada bulan Januari 2018 untuk menindaklanjuti komitmen mengembangkan budidaya mutiara air laut di NTT," jelasnya.

Baca juga : KKP Lepas Puluhan Ribu Kerang Mutiara di Perairan Lombok

Dalam pertemuan di China itu lanjut Petrus, Gubernur Frans Lebu Raya memberikan penjelasan secara singkat tentang potensi pengembangan budi daya mutiara air laut di NTT.

Saat ini lanjut Petrus, pihaknya tengah mempersiapkan MoU antara Pemerintah Provinsi Zhejiang dan Provinsi NTT, khusus untuk, budidaya mutiara.

"Kami juga akan lakukan pemetaan perusahaan budidaya mutiara di NTT, apakah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ada dan meminta Mrs Chen untuk mengajukan izin ke BKPM pusat pengembangan budi daya mutiara air dan Pemprov ikut memfasilitasi," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi NTT Semuel Rebo mengatakan, di wilayah NTT terdapat sejumlah tempat yang sangat potensial untuk pengembangan mutiara.

Tempat yang dimaksud itu sebut Semuel yakni di Bagian Utara Pulau Flores, Labuan Bajo (Manggarai Barat), Adonara (Flores Timur), Lembata, Alor, Teluk Kupang (Kota Kupang) dan Wini (Kabupaten Timor Tengah Utara).

"Sudah ada beberapa investor yang sudah mengembangkan mutiara di Kupang yakni perusahaan asal Jepang. Mutiara yang berasal dari Kupang ini memiliki kualitas terbaik dan mutiara yang sudah diproduksi oleh perusahaan Jepang itu sudah diekspor ke luar negeri," ucap Semuel.

Selain di Kupang, ada juga perusahaan yang sudah berinvestasi di kawasan Lembata, Flores Timur, Labuan Bajo dan Alor.

"Secara umum, kawasan pantai utara Pulau Flores itu adalah kawasan yang potensial untuk pengembangan budidaya mutiara. Tentu kita belum bisa memastikan karena harus didahului dengan survey, tetapi secara umum potensi ada dan sangat besar," paparnya.

Kompas TV Di bagian akhir jembatan, pengunjung mendapat pengalaman mendebarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com