Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Desa di Bromo Tengger Jadi Percontohan Penggunaan Dana Desa

Kompas.com - 28/11/2017, 13:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Dua desa di kawasan Bromo Tengger, yakni Desa Ngadas dan Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan menjadi desa percontohan pemanfaatan, pengelolaan dana desa.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi mengatakan, pemanfaatkan dana desa tersebut telah mempu membangkitkan semangat maupun inisiatif gotong royong dalam menyelesaikan persoalan desa.

"Kami belajar dari Ngadas, kami mencoba mempelajari bagaimana Desa Ngadas mempertahankan nilai gotong royong menjadi semangat untuk menyelesaikan persoalan publik," ujar Anwar di Hotel Harris Malang, Selasa (28/11/2017).

Menurut Anwar, apa yang dilakukan kedua desa tersebut dapat menjadi percontohan penggunaan dana desa dengan baik dan perlu menjadi contoh-contoh bagi desa lainnya.

Baca juga : Manfaatkan Dana Desa, 500 Keluarga di Bromo Tengger Dapat Air Bersih

Adapun pemanfaatan dana desa pada Desa Ngadas telah memberikan manfaat bagi masyarakat desa, dengan tersedianya jaringan air bersih kepada rumah-rumah warga.

"Mereka berinisiatif untuk menyelesaikan problematika keadaan yang dihadapi. Misalnya, Desa Ngadas dengan suplai air, mereka berinisiatif bergotong royong untuk bagaimana mencari sumber air," kata Anwar.

Sedangkan Desa Jetak menggunalan dana desa untuk pembangunan infrastruktir berupa jalan-jalan desa yang digunakan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

"Kemudian di Jetak, bagaimana mereka bersama-sama untuk bisa berinisiatif memperbaiki infrastruktur (jalan desa) di desanya," ujar Anwar.

Baca juga : Menteri Eko Optimis Dana Desa Terserap 100 Persen

Menurutnya, bukan hanya pemanfaatan dana desa dengan baik, namun kedua desa tersebut terus mempertahankan semangat kebersamaan dalam membangun desa.

Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah agar seluruh proyek di desa bisa dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat agar segala manfaat dari pembangunan tersebut dari desa, oleh desa, dan untuk desa.

"Mereka meskipun ada dana tetap nilai kebersamaan dan gotong royong dijaga dan pelihara. Ini harus terus dipelihara, ditumbuhkan jangan sampai tergerus materialisme," paparnya.

Berdasarkan data Pemeritah Kabupaten Probolinggo, tahun 2017, anggaran Dana Desa (DD) bagi 325 desa di Kabupaten Probolinggo dialokasikan sebesar Rp 271.486.142.000.

Baca juga : Mendes Pastikan Dana Desa Akan Diawasi Lebih Ketat

Untuk tahap I, telah dicairkan DD sebesar Rp 162.891.685.200 atau 60 persen. Sisanya sebesar 40 persen dicairkan untuk tahap II sebesar Rp 108.594.456.800.

Kompas TV Dua orang PNS di Probolinggo meminta 19 desa "menyisihkan" anggaran mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com