Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav: Siklon Cempaka Sebabkan Abu Vulkanik sampai Bandara Ngurah Rai

Kompas.com - 28/11/2017, 17:22 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) mengungkapkan, perpanjangan masa penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, turut dipengaruhi penyebaran abu vulkanik yang disebabkan siklon tropis.

BMKG mendeteksi siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa dengan nama "Cempaka". Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah akan mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya termasuk angin kencang hingga 30 knot.

"Siklon tropis cempaka mengakibatkan angin di atas Bali berbelok ke arah selatan sehingga abu vulkanik menutupi jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara dan ruang udara di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono dalam keterangannya, Selasa (28/11/2017).

Wisnu menyebutkan, keadaan penyebaran abu vulkanik akibat Siklon Tropis Cempaka dapat berlangsung 2-4 hari ke depan. Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) dan menghindari area sebaran abu vulkanik sesuai dengan contingency plan.

Baca juga: AirNav Terbitkan Notam Penutupan Bandara Ngurah Rai

Warga Bali menjalankan ritual doa di depan saat  terjadi erupsi Gunung Agung di Desa Muntig, Kubu, Karangasem, Bali, 26 November 2017. Gunung Agung terus menyemburkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian yang terus meningkat, mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak. Letusan juga disertai dentuman yang terdengar sampai radius 12 kilometer.AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA Warga Bali menjalankan ritual doa di depan saat terjadi erupsi Gunung Agung di Desa Muntig, Kubu, Karangasem, Bali, 26 November 2017. Gunung Agung terus menyemburkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian yang terus meningkat, mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak. Letusan juga disertai dentuman yang terdengar sampai radius 12 kilometer.
"Selain itu, evaluasi status bandara baik pembukaan maupun penutupan juga akan kita laksanakan secara terpadu dengan instansi terkait secara berkala," ujar dia.

Menurut Wisnu, penutupan bandara ini berdampak pada pembatalan penerbangan baik penerbangan internasional maupun domestik. "Data yang masuk sementara ini terdapat 419 penerbangan dengan 5 jalur penerbangan domestik dan 6 jalur penerbangan internasional yang terkena dampak dari penutupan ini," katanya.

Adapun rincian 419 penerbangan tersebut antara lain 84 kedatangan penerbangan internasional, 92 keberangkatan penerbangan internasional, 120 kedatangan penerbangan domestik, dan 114 keberangkatan penerbangan domestik.

Sehubungan dengan ditutupnya Bandara Bali, bandar udara alternatif untuk pengalihan pendaratan berdasarkan ketersediaan parking stand hingga siang ini adalah Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar (2 Wide Body (WB), 3 Narrow Body (NB)), Bandar Udara Praya Lombok (4 NB dan 3 ATR), Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (4 NB), Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta (1 NB dan 1 ATR), Bandar Udara Juanda Surabaya (4 WB dan 4 NB), Bandar Udara Ahmad Yani Semarang (1 NB dan 2 ATR), Bandar Udara El Tari Kupang ( 1 NB dan 3 NB), dan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado (2 NB dan 3 NB).

Baca juga: Ini Cara Lain Ke Bali Tanpa Melalui Bandara Ngurah Rai

Kompas TV Penutupan Bandara Ngurah Rai diperpanjang hingga Rabu (29/11).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com