JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) mengungkapkan, perpanjangan masa penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, turut dipengaruhi penyebaran abu vulkanik yang disebabkan siklon tropis.
BMKG mendeteksi siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa dengan nama "Cempaka". Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah akan mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya termasuk angin kencang hingga 30 knot.
"Siklon tropis cempaka mengakibatkan angin di atas Bali berbelok ke arah selatan sehingga abu vulkanik menutupi jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara dan ruang udara di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono dalam keterangannya, Selasa (28/11/2017).
Wisnu menyebutkan, keadaan penyebaran abu vulkanik akibat Siklon Tropis Cempaka dapat berlangsung 2-4 hari ke depan. Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) dan menghindari area sebaran abu vulkanik sesuai dengan contingency plan.
Baca juga: AirNav Terbitkan Notam Penutupan Bandara Ngurah Rai
Menurut Wisnu, penutupan bandara ini berdampak pada pembatalan penerbangan baik penerbangan internasional maupun domestik. "Data yang masuk sementara ini terdapat 419 penerbangan dengan 5 jalur penerbangan domestik dan 6 jalur penerbangan internasional yang terkena dampak dari penutupan ini," katanya.
Adapun rincian 419 penerbangan tersebut antara lain 84 kedatangan penerbangan internasional, 92 keberangkatan penerbangan internasional, 120 kedatangan penerbangan domestik, dan 114 keberangkatan penerbangan domestik.
Sehubungan dengan ditutupnya Bandara Bali, bandar udara alternatif untuk pengalihan pendaratan berdasarkan ketersediaan parking stand hingga siang ini adalah Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar (2 Wide Body (WB), 3 Narrow Body (NB)), Bandar Udara Praya Lombok (4 NB dan 3 ATR), Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (4 NB), Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta (1 NB dan 1 ATR), Bandar Udara Juanda Surabaya (4 WB dan 4 NB), Bandar Udara Ahmad Yani Semarang (1 NB dan 2 ATR), Bandar Udara El Tari Kupang ( 1 NB dan 3 NB), dan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado (2 NB dan 3 NB).
Baca juga: Ini Cara Lain Ke Bali Tanpa Melalui Bandara Ngurah Rai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.