JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 ini dapat mencapai 5,1 persen. Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus meningkat lebih tinggi.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menilai, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki prospek yang positif, namun tetap mengalami sejumlah risiko. Oleh sebab itu, ada tiga prinsip dasar kebijakan ekonomi yang dapat dilakukan oleh pemerintah.
"Pertama, kebijakan ekonomi harus berorientasi kepada masa depan," ujar Agus pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11/2017).
Terkait hal tersebut, harus ada sasaran akhir yang perlu disepakati terkait kebijakan ekonomi. Selain itu, harus ada pula panduan yang jelas mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
Baca juga: Ekonomi Indonesia 2018 Diperkirakan Masih Seret
Kedua, kebijakan ekonomi harus berkesinambungan dan tersinergi dengan baik. Selain itu, kebijakan ekonomi juga harus seminimal mungkin tidak mengalami perubahan yang sifatnya substansif.
"Harus menghindari perubahan substansi kebijakan dalam waktu singkat, misalkan karena kurangnya koordinasi antar sektor atau pengaruh dinamika politik," ujar Agus.
Ketiga, kebijakan ekonomi yang diambil harus berimbang. Agus memberi contoh adalah keseimbangan kebijakan jangka pendek dan panjang, kuantitas dan kualitas pertumbuhan, serta keseimbangan antara sektor konvensional dan modern.
Terkait tiga kebijakan ini pula, harus diperhatikan tiga elemen utama pertumbuhan ekonomi. Ketiga elemen tersebut antara lain penguatan modal fisik, penguatan modal manusia, dan peningkatan produktivitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.