Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Milenial itu Nggak Sabar Duduk Terus di Kantor

Kompas.com - 29/11/2017, 14:30 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa selain sola pola konsumsi, saat ini juga terlihat adanya pergeseran pola kerja di masyarakat, terutama kaum milenial.

Hal ini terutama terlihat dari makin banyaknya perusahaan co-working space yang menyediakan ruang kerja on-demand dan makin digitalnya gaya hidup masyarakat.

"Pergeseran bukan cuma dalam pola konsumsi, sekarang juga terlihat dalam hal pekerjaan," terang Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Rafles Hotel, Rabu (20/11/2017).

"Milenial itu nggak sabar duduk terus-terusan di satu kantor. Apalagi milenial kelas tinggi yang disebut juga knowledge worker. Pola seperti ini yang dinamakan digital lifestyle," imbuhnya.

Baca juga : Generasi Milenial, Pilih Liburan atau Beli Properti?

Menurut Jokowi, para milenial cerdas itu cenderung memilih bekerja secara mobile atau dari jarak jauh. Contohnya dengan cara bekerja di cafe atau berbagai kantor on-demand (co-working space).

Untuk diketahui, co-working space atau tempat kerja on-demand sendiri mulai menjamur dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini terjadi seiring semaraknya fenomena startup.

Di tempat kerja ini, orang-orang bisa menggunakan fasilitas layaknya kantor, seperti meja, komputer, koneksi internet, printer, dan kebutuhan lainnya dengan membayar biaya per jam atau sesuai kebutuhan.

Kompas TV Riset jobplanet menunjukkan, generasi milenial memiliki tingkat kesetiaan yang lebih rendah dibanding generasi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com