Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Airbnb Sebut Usahanya Bantu Dongkrak Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 29/11/2017, 15:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan dari situs hotel berbagi Airbnb (Airbed and Breakfast) yang telah berdiri sejak 2008 silam dinilai membawa banyak manfaat bagi perkembangan ekonomi suatu negara, termasuk dalam sektor pariwisata.

Tidak terkecuali di Indonesia, pihak Airbnb mengklaim berkat situsnya, ada ratusan ribu wisatawan asing yang datang tahun ini.

Menurut Airbnb, konsep home sharing membawa manfaat besar bagi Indonesia, mulai dari diversifikasi pariwisata hingga menghasilkan aktivitas ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan sekitarnya.

"Dari catatan kami, sudah ada lebih dari 880.000 tamu yang datang ke Indonesia," kata Head of Public Policy Southeast Asia Airbnb, Mich Goh, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (29/11/2017).

Baca juga : Apindo: Jika Airbnb Terus Berkembang, Lapangan Kerja Terancam

Goh menjelaskan, dari data yang mereka miliki, pemasukan yang diterima tuan rumah atau host yang bekerja sama dengan Airbnb di Indonesia dalam setahun terakhir mencapai Rp 1 triliun.

Adapun hal yang membedakan pasar Airbnb di Indonesia dibandingkan negara lain adalah soal budaya ramah tamah di Indonesia saat menyambut tamu.

"Hospitalitas atau budaya ramah tamah dalam menyambut tamu merupakan dasar dari budaya Indonesia, dan kami pun terus bertumbuh, baik di Indonesia dan di seluruh dunia karena wisatawan tentunya menginginkan pengalaman unik, petualangan, dan kelokalan saat mereka bepergian," tutur Goh.

Baca juga : Apindo Minta Pemerintah Atur Persaingan dengan Airbnb

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengkhawatirkan pertumbuhan kegiatan bisnis home sharing yang dilakukan Airbnb di Indonesia.

Menurut Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, pemerintah perlu mengatur lebih lanjut soal home sharing dan Airbnb, karena jika dibiarkan, persaingannya dinilai tidak akan adil.

Ketidakadilan persaingan di bidang perhotelan, menurut Hariyadi, dikarenakan Airbnb tidak bayar pajak dan tidak ada pembagian komisi dengan travel agent, seperti yang dilakukan oleh pengusaha hotel dan penginapan konvensional.

Selain itu, juga karena pasar Airbnb berkembang pesat di Indonesia, yang ke depannya bisa mengancam industri hotel dan penginapan yang ada saat ini.

Baca juga : Apindo: Model Bisnis Sharing Economy Airbnb Beda dengan Ojek Online

Kompas TV Pengusaha menilai, bisnis seperti Airbnb mengancam hotel di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com