Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemenang Nobel Joseph Stiglitz: Bitcoin Tak Memberikan Manfaat Sosial

Kompas.com - 03/12/2017, 08:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Nilai mata uang digital bitcoin terus melejit. Namun, kehadiran mata uang ini menimbulkan banyak pendapat, dari dukungan hingga kritik tajam.

Penilaian paling telak tampaknya berasal dari pemenang hadiah Nobel, Joseph Stiglitz. Ia menyebut, bitcoin seharusnya tidak beredar di masyarakat.

"Bitcoin sukses hanya karena potensinya untuk penipuan. (Bitcoin) tidak memberikan manfaat sosial yang berguna," ujar Stiglitz seperti dikutip dari CNN Money, Minggu (3/12/2017).

Sementara itu, pemenang hadiah Nobel Robert Shiller memandang mata uang virtual tersebut menarik bagi investor. Pasalnya, bitcoin cenderung memiliki "rasa" antipemerintah dan antiregulasi.

(Baca juga: BI Tegaskan Bitcoin Bukan Alat Pembayaran Sah)

Ilustrasi BitcoinAFP Ilustrasi Bitcoin
Adapun petinggi raksasa Wall Street juga menyoroti perkembangan bitcoin. CEO Goldman Sachs, Lloyd Blankfein menuturkan, bitcoin dapat menjadi sarana kejahatan keuangan.

Sedangkan, miliarder dan investor Carl Icahn menyatakan bitcoin akan mengalami "bubble".

(Baca: Tembus Level Rp 148,5 Juta, Bitcoin Berisiko Alami "Bubble"?)

Sebelumnya, CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon juga menyatakan bahwa bitcoin adalah kejahatan keuangan dan akan "meledak." Miliarder dan investor kawakan Warren Buffet juga mengingatkan kemungkinan terjadinya "bubble",

Kondisi bubble adalah di mana harga suatu komoditas meningkat sangat tinggi. Pada akhirnya, kondisi ini akan memberikan risiko yang tinggi dan berdampak pada stabilitas keuangan.

Nilai bitcoin telah sempat menembus 11.000 dollar AS atau setara sekira Rp 148,5 juta. Sepanjang tahun ini, nilai bitcoin sudah melonjak lebih dari 1.000 persen.

Meskipun sempat melejit ke level tertinggi, nilai bitcoin kemudian merosot kembali. Hal ini mengingatkan tentang betapa besarnya volatilitas mata uang digital tersebut.

Kompas TV Kapan Kita Perlu Menabung Dolar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com