Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: Kenapa Gerbang Pembayaran Nasional Baru Terwujud Sekarang?

Kompas.com - 04/12/2017, 12:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan rasa penasarannya tentang program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang menurut dia terlalu lama dalam hal persiapan. Menurut Darmin, program ini sudah digagas sejak 20 tahun silam namun justru baru bisa diluncurkan pada akhir tahun 2017 ini.

"Kalau saya pikir-pikir, mengapa begitu lama baru bisa mulai terwujud? Ini juga masih perlu proses. Mungkin karena persoalan yang menyangkut teknologi ini lebih dulu pemain di lapangan daripada regulator," kata Darmin saat memberi sambutan dalam acara launching GPN di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017).

Darmin menilai Indonesia kerap ketinggalan dalam hal perkembangan teknologi. Ketika teknologi dari pihak di luar regulator atau pemerintah telah berkembang pesat, dan pemerintah mau mulai masuk saat itu, dianggap sulit karena sudah terjadi persaingan usaha.

"Begitu juga pada waktu e-toll, satu bank maju dilaksanakan, begitu bank lain mau ikut, mulai hitung-hitungannya tidak lancar karena persaingan mulai masuk," tutur Darmin.

Baca juga: BI Resmikan Gerbang Pembayaran Nasional

Meski begitu, Darmin mengapresiasi program GPN. Dia berharap, melalui program ini, semua mekanisme yang berkaitan dengan sistem pembayaran dan hal terkait bisa lebih mudah dan efisien.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pada saat bersamaan menjelaskan, GPN berfungsi menghubungkan operasional sistem pembayaran untuk cakupan domestik. Selain itu, program GPN juga berperan melindungi data konsumen setiap melaksanakan transaksi, juga mendorong integrasi data transaksi guna mendukung pertimbangan pengambilan kebijakan moneter.

Dampak yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari kebijakan ini salah satunya bisa bertransaksi menggunakan kartu debit dari bank manapun di perangkat electronic data capture (EDC) mana saja. Transaksi bisa dilakukan tanpa harus mencocokkan kartu debit dengan perangkat EDC dari bank yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com