Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Bisnis Wilayah Perbatasan Punya Nilai Jual

Kompas.com - 04/12/2017, 15:10 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Andai peluang usaha budidaya rumput laut dan perikanan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, kian gencar mendapatkan promosi dan kesempatan, bukan tidak mungkin, kesempatan kerja makin membesar di situ. (Baca: Kabupaten Nunukan Berencana Bangun Marine Technopark)

Nunukan, kabupaten yang berada di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tentu tidak sendiri. Ada kabupaten-kabupaten antara lain Kapuas Hulu (Kalimatan Barat), Belu (Nusa Tenggara Timur), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), Morotai (Provinsi Maluku Utara), dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Provinsi Maluku) yang juga berkesempatan sama. Singkat kata, potensi bisnis wilayah-wilayah perbatasan punya nilai jual.

Lantaran tantangan itulah, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar kegiatan yang mempertemukan potensi bisnis dengan para calon investor. Menurut rilis yang diterima Kompas.com hari ini, kegiatan itu merupakan acara tahunan.

Lebih lengkap, kegiatan itu bertajuk Forum Bisnis dan Investasi Daerah Perbatasan. Acara berlangsung mulai besok, Selasa (5/12/2017) sampai dengan Kamis (7/12/2017) di Hotel Garden Palace, Surabaya.

Dalam ajang ini akan disajikan potensi-potensi bisnis yang terdapat pada 23 kabupaten wilayah perbatasan Indonesia.  Sejumlah investor swasta, BUMN/BUMD, pengusaha anggota Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), dan sejumlah investor dari luar negeri, sudah menyatakan kehadirannya.

Sejumlah agenda, meliputi sesi lokakarya (workshop) dan pertemuan bisnis, pameran komoditas dan potensi bisnis dari setiap daerah peserta, serta penandatanganan nota kesepakatan bisnis yang terjalin akan digelar pada forum ini. Melalui ajang ini, para investor bisa langsung bertemu dengan para calon mitra pengusaha potensial di wilayah perbatasan, dan akan langsung mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten setempat.

“Sekitar 300 undangan akan hadir dalam acara ini,” ujar Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Kemendes PDTT Endang Supriyani sembari menambahkan bahwa Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bakal hadir.

Beberapa potensi yang bisa ditawarkan pada forum ini adalah proyek investasi pembangunan infrastruktur, pertambangan, energi, perikanan, agrikultur, dan pariwisata imbuh Endang.

Konkret

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Johozua Markus Yoltuwu mengatakan pada gelaran kali pertama 2015 lalu, Kemendes PDTT fokus pada pemetaan potensi bisnis dan regulasi kebijakan.

Setahun berikutnya, pada 2016, Kemendes PDTT menaruh perhatian pada rencana pengembangan bisnus dan investasi wilayah perbatasan.

“Pada gelaran forum bisnis dan investasi yang pertama (2015), kami fokus pada pemetaan potensi bisnis dan regulasi kebijakan” ujar Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Johozua Markus Yoltuwu.

“Sedangkan untuk forum yang sama pada 2016, kita concern pada peluncuran business plan (rencana pengembangan bisnis dan investasi wilayah perbatasan)” imbuhnya.

“Untuk yang kali ini diselenggarakan di Surabaya, kita coba realisasikan hasil pemetaan dan rencana bisnis kepada kesepakatan-kesepakatan yang sifatnya konkret” demikian Johozua Markus Yoltuwu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com