Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelita Samudera Shipping Resmi Melantai di Bursa

Kompas.com - 05/12/2017, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Samudera Shipping Tbk secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan Initial Public Offering (IPO) hari ini, Selasa (5/12/2017), perseroan resmi menjadi emiten BEI dengan kode emiten PSSI.

PSSI melepas 1.006.000.000 lembar saham ke publik, setara dengan 20 persen total saham perseroan. Dengan aksi korporasi ini, PSSI mengincar dana segar sebesar Rp 135,8 miliar.

Dana hasil IPO akan digunakan antara lain 60 persennya untuk belanja modal dan 20 persen untuk pembayaran utang bank. Adapun 20 persen sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja.

"Langkah IPO ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di penyediaan jasa solusi logistik dan transportasi terintegrasi untuk para penambang dan pelaku industri batu bara," kata Direktur Utama PSSI Alex Irawan Ibarat dalam pernyataan resmi, Selasa (5/12/2017).

Alex menuturkan, perseroan akan secara berkesinambungan melakukan investasi di kapal tunda, kapal tongkang, dan fasilitas muatan apung. Perseroan juga bakal berinvestasi di kapal besar (mother vessel) dan kapal tanker, serta diversifikasi usaha selain batu bara, seperti pengangkutan minyak kelapa sawit.

Saat ini, PSSI telah memiliki komitmen dalam penyediaan jasa pengangkutan dan pemindahmuatan dengan sejumlah perusahaan. Alex menyebut, perusahaan itu antara lain PT Jembayan Muarabara, PT Maritim Barito Perkasa, PT Adimitra Baratama Nusantara, dan PT Marunda Graha Mineral.

Selain itu, perseroan juga telah memiliki komitmen dengan PT Batubara Global Energy, PT Berau Usaha Mandiri, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bumiraya Utama Lines, KCH Energy Co, Adani Global Pte, dan Avra Commodities.

Jaringan usaha perseroan mencakup Samarinda, Banjarmasin, hingga ke Muara Pantai, Sangkulirang, dan Asam-Asam. Perseroan juga dipercaya mengoperasikan 1 fasilitas bongkat muat apung dari Jembayan hingga 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com