Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kementerian Bergabung dalam Pokja Percepat Roadmap E-Commerce

Kompas.com - 08/12/2017, 06:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bergabung menjadi satu kelompok kerja atau pokja pada Kamis (7/12/2017). 

Pembentukan pokja tersebut untuk mempercepat implementasi program nasional peta jalan penjualan dalam jaringan atau daring (roadmap e-commerce) yang telah dimulai sejak Januari 2016.

Pembentukan pokja itu dilakukan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengundang kementerian terkait membahas kelanjutan program tersebut.

"31 inisiatif di dalam program roadmap e-commerce itu dibentuk oleh tiga pokja di bawah steering committee," kata Menteri Kominfo Rudiantara saat ditemui di hotel Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2017).

Baca juga : Paket Kebijakan Ekonomi XIV: Peta Jalan E-Commerce

Rudiantara menjelaskan, tiga kementerian dalam pokja tersebut memiliki tugas dan peran yang berbeda. Kementerian Perdagangan akan lebih banyak berkutat pada proses perdagangan dalam kegiatan e-commerce.

Kemudian, Kementerian Kominfo lebih mengurusi bidang infrastruktur, platform, dan hal-hal pendukung lainnya yang masih pada ranah sektor teknologi. Sedangkan Kementerian Keuangan akan menangani masalah sistem pembayaran, pajak, cukai, dan hal terkait lainnya.

Rudiantara memastikan, pokja ini efektif langsung bekerja per Kamis (7/12/2017). Pihaknya menargetkan, paling lambat tahun 2018 program roadmap e-commerce secara keseluruhan bisa rampung sehingga kegiatan perdagangan elektronik di Indonesia bisa memiliki pedoman yang baku.

"Dibentuknya tiga kementerian dalam pokja ini, diharapkan ada akselerasi atau percepatan implementasi roadmap e-commerce," tutur Rudiantara.

Baca juga : idEA Apresiasi Terbitnya Perpres Peta Jalan E-Commerce

Kompas TV Pengguna online masih didominasi kaum muda dan berekonomi menengah ke atas, yang jumlahnya belum signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com