Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Alumni ITB: Saatnya Industri Jadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 08/12/2017, 22:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) menyatakan, Indonesia perlu secara serius mengembangkan sektor industri. Sektor ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Program Reindustrialisasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) Achmad Rizal mengatakan, tahun ini sektor industri tengah mengalami kelesuan. Namun demikian, industri di Indonesia masih mampu tumbuh di tengah kelesuan tersebut.

"Tahun ini memang industri banyak terjadi penurunan, otomotif, ritel, tetapi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di dunia. Namun, kita mampu tetap tumbuh, di bawah China dan India, kita urutan nomor 3," ujar Achmad dalam pernyataan resminya, Jumat (8/12/2017).

Namun demikian, bukan berarti Indonesia harus kembali bergantung pada ekspor sumber daya alam sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, sudah saatnya Indonesia menjadikan industri sebagai fondasi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas.

Baca juga : Ikatan Alumni ITB Ingin Indonesia Tak Hanya Jadi Pasar Industri

"Ini cerminan bahwa kita tidak bisa lagi pertumbuhan ekonomi yang mengandalkan sumber daya alam, ini membuat fondasi yang tidak kuat. Yang paling kuat untuk membangun ekonomi adalah industri manufaktur, karena produk yang dihasilkan bukan hanya untuk kebutuhan di dalam negeri, tapi juga diekspor ke negara lain," jelas Achmad.

Untuk bisa membangun sektor industri yang kuat, lanjut Rizal, dibutuhkan strategi dan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, serta masyarakat.

"Tantangan sekarang bagaimana membuat strategi yang menyeluruh, aksi yang terencana dengan memanfaatkan kelebihan kita dan bagaimana mensinkronisasikannya sehingga bisa memperkuat basis industri, penguasaan teknologi dan juga nanti bisa menjadi motor penggerak ekonomi," ujar Achmad.

Hal ini yang menjadi dasar diselenggarakannya Forum Indonesianisme Summit 2017 pada Sabtu, 9 Desember 2017 di Jakarta. Sejumlah menteri dan tokoh di dunia industri dijadwalkan akan hadir dalam acara ini, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com