Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg Overkuota, Pertamina Bakal Tombok Rp 1 Triliun

Kompas.com - 08/12/2017, 22:48 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com — PT Pertamina (Persero) memprediksi penyaluran gas elpiji 3 kilogram bersubsidi pada tahun 2017 ini akan membengkak dari kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hingga akhir Desember 2017 penyaluran elpiji 3 kilogram atau gas melon akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen dari yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar 6,199 juta Metric Ton (MT).

Prediksi tersebut dengan melihat angka realisasi penyaluran gas elpiji melon pada akhir November 2017 telah mencapai 5,750 juta MT atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan dalam APBN-P 2017.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengungkapkan, terjadinya overkuota penyaluran tersebut berpotensi Pertamina menanggung kekurangan pagu anggaran (subsidi elpiji) dalam APBN-P hingga Rp 1 triliun.

Baca juga: Pertamina Temukan Indikasi Elpiji 3 Kg Subsidi Salah Sasaran

“Kelebihan 1,6 persen itu kurang lebih 100.000 MT dikalikan saja dengan harga per tabungnya. Itu sekitar Rp 600 miliar sampai Rp 1 triliun,” ungkap Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Iskandar mengatakan, pada pembahasan awal APBN 2017, pihaknya telah mengajukan penambahan kuota subsidi elpiji 3 kilogram sebesar 7 juta MT.

Namun, pada saat persetujuan APBN 2017, kuota subsidi yang disetujui hanya 6,5 juta MT. Dan pada APBN-P 2017 kembali mengalami perubahan menjadi 6,19 juta MT.

“Walaupun overkuota, tidak akan kita rem subsidinya,” ujar Iskandar.

Berdasarkan data Pertamina, hingga akhir November 2017 realisasi penyaluran elpiji 3 kilogram bersubsidi mencapai 5,750 juta MT atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT.

Sampai akhir Desember, realisasinya diperkirakan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com