Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Yerusalem, Perdagangan Indonesia-AS Disebut Tidak Terpengaruh

Kompas.com - 09/12/2017, 21:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Meski berbeda pandangan politik mengenai Yerusalem sebagai ibu kota Israel, antara Indonesia dengan Amerika Serikat dinilai akan tetap menjalankan kerja sama perdagangan internasional mereka seperti biasanya.

Hal itu terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Jerusalem jadi Ibu Kota Israel dan sikap Presiden Joko Widodo bersama negara lain yang mengecam hal tersebut.

"Ekspor ke AS kaitan dengan Israel, kalau sekarang-sekarang ini memang belum kelihatan. Tapi, kok rasanya enggak signifikan ya," kata Deputi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Yunita Rusanti, saat menjadi pembicara pada Workshop Peningkatan Wawasan Statistik di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2017).

Menurut dia, meskipun perbedaan sikap politik ini cukup hangat dibicarakan, namun perdagangan internasional, baik Indonesia yang ekspor ke AS maupun barang impor dari AS, tetap berlangsung normal.

Baca juga: Trump Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Harga Emas Menguat

Terlebih, Indonesia pada kuartal III 2017 mengalami peningkatan pertumbuhan ekspor sebesar 17 persen yang merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kita sekarang lagi genjot ekspornya ke AS. Sepertinya enggak terpengaruh," tutur Yunita.

Dengan Israel pun, Indonesia memiliki kerja sama perdagangan dalam hal ekspor impor. Dari data BPS, setidaknya ada 30 komoditas yang diimpor Indonesia dari Israel.

Sebaliknya, ada 10 jenis komoditas asal Indonesia yang diekspor ke Israel, dengan total nilai ekspor-impor mencapai ratusan juta dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com