Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada “Mal Produk Indonesia” di KBRI Singapura…

Kompas.com - 11/12/2017, 15:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com – Dilihat dari kejauhan, seolah tak ada hal berbeda dari gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Khas sebuah gedung pemerintahan dengan halaman yang luas.

Namun, bila masuk ke dalamnya, bisa jadi Anda akan terkejut. Terdapat sebuah ruangan yang jauh dari kesan formal. Bergaya kekinian ala markas usaha rintisan yang tengah menjamur.

Ruangan yang terletak di sisi kiri pintu masuk KBRI Singapura itu berluas sekitar 10 meter x 10 meter. Dengan lantai kayu dan dinding bercat sejuk, ruangan tersebut membuat suasana terasa “homy”.

Terdapat sejumlah kursi dan meja di dalamnya, serta deretan produk aneka rupa di setiap sisi ruangan. Macam-macam produknya, mulai dari pakaian batik, tas, kerajinan tangan, ban, hingga gitar. 

Setiap produk diberi label harga dan nama produsen beserta kontaknya. Ada pula kode QR sehingga memudahkan pengunjung melihat informasi secara lebih detail.

Tak lupa, biar kian terasa seperti di rumah sendiri, ada bar mini di sudut kiri ruangan. Aneka jenis kopi asal Indonesia terpajang di bar tersebut.

Salah satu sudut ruangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Singapura.KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Salah satu sudut ruangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Singapura.
“Ruangan ini dulunya ruang rapat biasa. Namun, pada 2016 lalu, kami berpikir ruang ini bisa lebih dimaksimalkan,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Ngurah Swajaya saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (9/12/2017).

Menurut Ngurah, ia beserta jajaran KBRI Singapura acap kali menerima kedatangan pelaku usaha dari Singapura maupun berbagai negara lainnya. Berkaca pada kondisi itulah, mulai terbesit ide untuk merombak desain ruangan.

“Biar enggak kaku, ruangannya diubah jadi lebih non-formal. Rapat juga jadi lebih rileks,” sambung Ngurah.

“Ya, seperti kantor-kantor start up di Jakarta saja,” selorohnya kemudian.

Terus berganti

Produk-produk yang dipajang di dalam ruangan tersebut, imbuh Ngurah, merupakan produk ekspor pengusaha Indonesia. Setiap 3 bulan, display produk yang ada digilir dengan hasil produksi oleh pengusaha lainnya.

“Kami memiliki basis data pengusaha yang produknya potensial dan mereka kami undang untuk menaruh produk di sini. Bila ada investor asing tertarik, dapat segera menghubungi mereka,” papar Ngurah.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, I Ngurah SwajayaKOMPAS.com/HARIS PRAHARA Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, I Ngurah Swajaya
Pada akhirnya, ruangan tersebut diharapkan membuat devisa Indonesia kian mengalir.

Sebagaimana laporan Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia terus membaik. Pada akhir September 2017 mencapai 129,4 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yakni sebesar 128,8 miliar dollar AS.

Mewujudkan kedaulatan ekonomi seyogianya memang tak hanya dilakukan di dalam negeri saja, tetapi hingga ke sudut negara lain.

“Inilah wujud diplomasi ekonomi sebagaimana arahan Presiden,” tuntas Ngurah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com