Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Radio Jaring Iklan Rp 1,2 Triliun hingga Kuartal III 2017

Kompas.com - 11/12/2017, 20:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) mencatat radio advertising expenditure (radex) atau pengeluaran iklan untuk media radio mencapai Rp 1,2 triliun hingga kuartal III 2017 yang berakkhir 30 November 2017. 

Porsi pengeluaran iklan untuk radio sendiri terhitung masih kecil dibanding iklan untuk media-media yang lain.

"Radex harus lebih ditingkatkan. Biaya periklanan kan jatuh ke media televisi, media luar ruang, surat kabar, majalah dan tabloid, juga ke radio. Dari tahun ke tahun, kue yang diterima oleh radio cuma 1 persen," kata Ketua Umum PRSSNI DKI Jakarta M Rafiq dalam konferensi pers Radio Day 2017 di gedung Ayana Mid Plaza, Senin (11/12/2017).

Baca juga : Semester I 2017 Belanja Iklan E-Commerce Naik, Rokok Turun

Rafiq menjelaskan, berdasarkan data terbaru dari Nielsen di kuartal III 2017, ada 62,3 juta pendengar radio yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini.

Dari total pendengar radio tersebut, sebanyak 41,9 jutanya terpusat di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta dengan jumlah 9 juta orang pendengar.

Masih dalam survei yang sama, dari segi komposisi, pendengar radio saat ini didominasi oleh anak muda sebanyak 56 persen.

Sedangkan 44 persen selebihnya merupakan pendengar kategori dewasa, dengan karakteristik rata-rata pendengar merupakan generasi yang memiliki minat pada musik, olahraga, kuliner, serta pecinta kopi.

Baca juga : Kemacetan Lalu Lintas Dukung Perkembangan Bisnis Siaran Radio

"Dengan radex Rp 1,2 triliun, 59 persennya juga berasal dari Jakarta, yang nominalnya mencapai Rp 708,8 miliar," tutur Rafiq.

Menurut dia, media radio memiliki keunikan tersendiri dibandingkan media lainnya. Poin khas radio disebut ada pada kedekatan antara penyiar dengan pendengar yang kemudian jadi nilai tersendiri karena mereka yang mendengar radio akan jadi pendengar setia.

"Kami punya tanggung jawab untuk membesarkan radex itu, sehingga ke depan industri ini bisa lebih sejahtera. Kalau radio swasta di Jakarta lebih sejahtera, maka output-nya juga akan lebih bagus," ujar Rafiq.

Kompas TV Radio Ini Bisa Deteksi “Mood” Pemiliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com