Suku Bunga Acuan Diprediksi Tak Berubah hingga Awal 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada pekan ini. Selain melakukan asesmen terhadap kondisi perekonomian global dan domestik, dalam RDG BI juga ditentukan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-RR).

Bank sentral telah dua kali menurunkan suku bunga pada tahun ini. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian melalui penyaluran kredit.

Meskipun demikian, untuk RDG bulan Desember 2017 ini, bank sentral diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan. Bahkan, suku bunga acuan BI diprediksi tak berubah hingga awal tahun 2018.

"BI masih akan mempertahankan suku bunga kebijakan hingga awal 2018 dengan tetap mempertimbangkan faktor global dan domestik," kata Direktur Grup Surveilans & Stabilitas Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Ariefianto dalam laporan Indikator Likuiditas, Selasa (12/12/2017).

Baca juga : Suku Bunga Acuan BI Tetap 4,25 Persen

Doddy menyebutkan, sejumlah faktor yang dipertimbangkan BI antara lain perubahan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa (ECB) terhadap nilai tukar. Adapun dari sisi domestik, faktor yang diperhatikan adalah pola inflasi pada kuartal I 2018.

Pada RDG bulan November 2017 lalu, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 4,25 persen.

Bank sentral berpandangan, kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong laju pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan dinamika global dan domestik.