BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BSN

Masih Ada “Pahlawan” Dalam Negeri di Tengah Serangan Impor...

Kompas.com - 15/12/2017, 10:24 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

Sumber kompas.com

KOMPAS.com - Selama 5 tahun terakhir, konsumsi masyarakat berkontribusi rata-rata 55,94 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Catatan ini mengindikasikan bahwa perekonomiam nasional masih digerakkan oleh konsumsi.

Faktanya, impor masing meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa impor Januari-Juli 2016 mencapai 74,91 miliar dollar AS atau turun sebesar 10,85 persen dibandingkan periode sama 2015 yang mencapai 84,03 miliar dollar AS.

Namun, dari jumlah tersebut, impor barang konsumsi Januari-Juli 2016 meningkat menjadi 6,88 miliar dollar AS. Sementara itu, pada periode sama tahun lalu, impor barang konsumsi sebesar 6,13 miliar dollar AS.

Baca: Impor Barang Konsumsi Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Di tengah gempuran impor produk asing, produk-produk buatan dalam negeri tetap berlomba-lomba menunjukkan kualitasnya.

Para produsen berusaha menggaet kepercayaan publik dengan menjaga kualitas produknya, salah satunya dengan menerapkan standar dan bermuara pada penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk sebagai jaminan mutu bagi konsumen.

Komitmen dan konsistensi pelaku usaha menerapkan SNI ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah manakala Badan Standardisasi Nasional (BSN) kembali menyelenggarakan penganugerahan SNI Award 2017.

Penyelenggaraan kali ke-13 yang sudah berlangsung sejak tahun 2005 ini sendiri diadakan bagi perusahaan ataupun organisasi yang konsisten dan berkomitmen menerapkan SNI serta berkinerja sangat baik.

“Sesuai tema SNI Award tahun ini, ‘Membangun Produk Nasional dengan Kualitas Global’, BSN mendorong para produsen agar terus meningkatkan kualitas produknya setara dengan permintaan pasar global sehingga secara nasional produk kita mampu bersaing dan memenangkan pasar global,” ujar Kepala BSN Bambang Prasetya.

Menurut Bambang, melalui SNI Award ini, BSN tidak henti-hentinya mengampanyekan pentingnya penerapan SNI kepada pelaku usaha sekaligus mengedukasi konsumen akan pentingnya produk ber-SNI. BSN bekerja sama dengan kementerian, lembaga, dan stakeholders demi efektivitas penerapan SNI.

Anugerah Platinum

Bertempat di studio salah satu stasiun TV swasta di Jakarta pada 16 November 2017, penghargaan tertinggi dari SNI Award, yakni Anugerah Platinum, diberikan kepada 3 perusahaan dari Kategori Perusahaan Besar Sektor Kimia dan Serba Aneka.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Pertamina Lubricants, Tbk, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BSN Bambang Prasetya, didampingi Ketua Dewan Juri SNI Award Rhenald Kasali.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Nugroho Christijanto, menyampaikan, anugerah Platinum ini membuktikan Petrokimia Gresik menghasilkan produk berkualitas dan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan iptek, ataupun kesepakatan internasional melalui penerapan SNI.

Label SNIEstu Suryowati/Kompas.com Label SNI
Tak jauh berbeda, Direktur Utama PT Pupuk Kalitim, Bakir Pasaman, mengungkapkan bahwa kesempatan kedua bagi Pupuk Kaltim dalam meraih SNI Award ini menjadi hasil dari usaha mereka dalam mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi dalam segala hal.

“Harapan ke depannya, Pupuk Kaltim selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai standar yang ditetapkan, serta mampu mempertahankan dan meningkatkan daya saing di dalam negeri maupun luar negeri melalui penerapan SNI, sekaligus menjadi benchmarking yang tepat bagi perusahaan lain,” kata Bakir.

Adapun bagi Pertamina Lubricants, perusahaannya berusaha konsisten meraih anugerah Emas SNI Award, sampai akhirnya pada kesempatan ini meraih Platinum.

“Sebagai market leader produsen pelumas nasional, kami kembali menunjukkan komitmen dalam penerapan SNI, mutu, dan standar produk pelumas, di samping memiliki competitive advantage ketika bersaing di pasar global,” ujar Afandi, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants.

Perusahaan-perusahaan peraih penghargaan SNI Award 2017 ini sendiri sebelumnya melewati seleksi ketat dan dianggap layak untuk menerima penghargaan SNI Award. Penilaian dilakukan secara independen oleh tim evaluator dengan kompetensi di bidang masing-masing.  

Penetapan penerima penganugerahan dilakukan oleh dewan juri yang diketuai Rhenald Kasali dan beranggotakan pimpinan dari instansi pemerintah, asosiasi produsen, perwakilan konsumen, lembaga penilaian kesesuaian, media massa, serta pakar di bidang standardisasi.

Selain 3 peraih anugerah Platinum tersebut, terdapat 29 perusahaan dan organisasi yang memperoleh penghargaan Emas dalam SNI Award 2017, lalu 12 perusahaan atau organisasi memperoleh penghargaan Perak, dan 6 perusahaan atau organisasi untuk Perunggu.

Bagaimanapun, peran perusahaan atau organisasi dalam menerapkan SNI memberikan gambaran kepada konsumen terhadap vitalnya keberlangsungan produk dalam negeri, seperti yang juga dipesankan Presiden Joko Widodo.

“Konsumen juga diajarkan cintai produk-produk dalam negeri sehingga industri nasional bisa berkembang dan lapangan kerja juga bisa terbuka lebih banyak," ucap Jokowi.

Baca: Jokowi Heran Hanya 42 Persen Produk Sesuai SNI


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com