Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta OK Otrip Penuhi Syarat-syarat Ini

Kompas.com - 16/12/2017, 12:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Doni P Joewono menyatakan, pihaknya mendukung program One Karcis One Trip (OK Otrip) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, transaksi dalam OK Otrip dilakukan secara nontunai menggunakan uang elektronik.

"Kami sangat mendukung program OK Otrip yang sudah di-soft launching oleh Pak Anies dan Pak Sandi," kata Doni di Kantor Perwakilan BI Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (15/12/2017).

Doni mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan BI pusat. Program elektronifikasi transaksi memang merupakan program BI pula, di bawah Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran.

Baca juga : Tahap Awal Ok Otrip Masih Gunakan Angkot Lawas

Pada prinsipnya, imbuh dia, bank sentral mendukung transaksi nontunai yang bisa membuat transaksi pembayaran lebih efisien. Namun, kata Doni, BI memiliki sejumlah syarat agar program OK Otrip dapat berjalan.

"Yang penting bagi BI, dia (OK Otrip) menggunakan uang elektronik yang chip-based," ujar Doni.

Selain itu, BI juga mensyaratkan OK Otrip harus menerapkan Secure Access Modul (SAM) Multi Applet. Ini adalah penerapan infrastruktur yang mendukung penerapan multi bank penerbit untuk menyediakan layanan uang elektronik secara interkoneksi.

Hal ini sejalan dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang telah diluncurkan oleh BI. Dengan GPN, maka transaksi pembayaran secara nontunai dilakukan secara interkoneksi dan interoperabilitas.

"Kami mendorong supaya OK Otrip sejalan dengan Gerbang Pembayaran Nasional," tutur Doni.

Setelah diluncurkannya GPN, maka akan ada interkoneksi yang lebih besar lagi, tidak hanya di DKI Jakarta, namun dalam skala nasional. Doni memberi contoh adalah pembayaran beragam moda transportasi publik hanya dengan menggunakan satu kartu uang elektronik.

Oleh sebab itu, harus ada lembaga yang melakukan kliring interkoneksi moda. Di luar negeri, lembaga ini disebut dengan electronic fare collection (EFC).

"Kami mendorong untuk menyiapkan itu," imbuh Doni.

Ia mengatakan, ke depan bisa saja EFC adalah lembaga yang didirikan dan dikelola bersama oleh Pemprov DKI Jakarta, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan pemerintah daerah di sekitar DKI Jakarta.

"Alternatifnya bisa macam-macam. Kami sarankan lembaga sendiri, sahamnya, kepemilikannya dimiliki ramai-ramai," jelas Doni.

Pemprov DKI Jakarta telah menggelar soft launching program OK Otrip. Program ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Setelah diluncurkannya program ini, akan dilakukan uji coba program selama tiga bulan terhitung mulai pertengahan Januari 2018 hingga April 2018.

Empat trayek yang akan diintegrasikan dalam uji coba ini di kawasan Jelambar Jakarta Barat, Duren Sawit Jakarta Timur, Warakas Jakarta Utara, dan Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Kompas TV Warga dapat menggunakan kartu OK OTRIP untuk naik Transjakarta, metromini dan mikrolet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com