Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Evaluasi Keuangan Jelang Tutup Tahun

Kompas.com - 16/12/2017, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Sebentar lagi tahun 2017 berakhir dan berganti kalender menjadi tahun 2018. Menjelang akhir tahun seperti ini, banyak orang mulai sibuk mengambil cuti dan pergi berlibur, ada juga yang tengah mengejar deadline pekerjaan sebelum tutup tahun. 

Sebelum pergantian tahun, banyak orang juga biasanya mulai membuat resolusi tahunan. Nah, sebelum sampai ke sana, langkah evaluasi tahunan penting Anda lakukan. Review atau evaluasi kondisi keuangan sepanjang tahun perlu Anda lakukan.

Mengapa demikian? Melalui evaluasi, Anda akan mengetahui dengan obyektif kondisi finansial sepanjang tahun ini. Dari sana, Anda bisa melihat apa capaian yang berhasil teraih, apa yang gagal, apa penyebab kegagalan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Anda bisa menyusun target-target baru untuk tahun depan.

Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Perbarui data neraca keuangan

Bila Anda selama ini rajin mengisi informasi di laporan keuangan pribadi, memperbarui data neraca keuangan adalah hal mudah. Anda tinggal mengisinya dengan informasi terakhir kondisi kekayaan Anda. Tapi, bagaimana bila selama ini belum punya neraca keuangan?

Mulailah dengan mendaftar aset, mulai dari aset likuid seperti tabungan, deposito, emas, reksadana pasar uang, dan lain sebagainya. Lalu, isi juga informasi aset investasi bila Anda memilikinya, seperti reksadana, properti, saham, obligasi, sukuk, dan lain-lain.

Juga, aset guna antara lain, rumah dan mobil yang Anda gunakan, perhiasan yang Anda kenakan, dan lain sebagainya. Nah, setelah semua aset terdaftar, Anda perlu mencatat pula daftar beban kewajiban seperti sisa cicilan mobil, cicilan rumah, utang kartu kredit, juga utang-utang lain yang Anda tanggung.

Dari dua sisi informasi tersebut, Anda bisa mendapatkan nilai kekayaan bersih Anda. Bagaimana bila ternyata angkanya defisit? Itu berarti kondisi keuangan Anda perlu perhatian lebih serius karena terlalu banyak menanggung utang.

2. Cek lagi nilai penghasilan setahun terakhir

Setiap menerima gaji, Anda juga menerima slip berisi informasi nilai gaji. Bila Anda rajin mendokumentasikan slip gaji, Anda bisa dengan mudah mengetahui total nilai penghasilan Anda selama setahun terakhir. Begitu juga bila ada bonus-bonus di luar gaji rutin.

Dengan mengetahui nilai penghasilan selama setahun terakhir, Anda bisa membuat proyeksi target penghasilan tahun depan. Selain itu, Anda juga bisa melihat, dari nilai penghasilan selama setahun itu, berapa yang terpakai untuk biaya hidup, berapa yang Anda berhasil sisihkan sebagai tabungan masa depan, dan lain sebagainya.

3. Teliti arus pengeluaran minimal dalam 3 bulan terakhir

Idealnya Anda perlu mengecek histori pengeluaran dalam setahun terakhir. Namun, bila catatan keuangan Anda masih belum lengkap, Anda bisa melihatnya dalam rentang 3 bulan terakhir saja. Telitilah berapa nilai pengeluaran Anda, apakah banyak pengeluaran tak terduga? Apakah Anda sering sering overbudget?

Catat titik-titik rawan kebocoran anggaran rumah tangga dan dari sana, Anda bisa menentukan strategi ke depan untuk mengurangi kebocoran tersebut.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com