Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Milenial Enggan Beli Rumah?

Kompas.com - 19/12/2017, 15:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial yang rata-rata berusia 25-35 tahun kini masuk dalam angkatan kerja. Mereka pun memiliki penghasilan yang cukup memadai untuk memenuhi beragam kebutuhan dan gaya hidup.

Akan tetapi, dengan penghasilan yang dimiliki, generasi milenial dipandang sulit untuk membeli rumah. Pasalnya, kenaikan harga rumah lebih cepat ketimbang kenaikan penghasilan.

Namun, ada juga pandangan bahwa generasi milenial cenderung enggan membeli rumah. Apakah benar demikian?

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung menjelaskan, generasi milenial memiliki tren yang berbeda mengenai hunian. Mereka lebih membelanjakan penghasilan mereka untuk pengalaman dan hiburan, ini yang menyebabkan belanja untuk liburan dan bepergian cenderung meningkat.

"Fakta bahwa kenaikan harga properti lebih cepat dari kenaikan penghasilan, mereka tidak tahu itu," kata Untung saat memberikan tanggapan pada seminar "Dukungan Akses Perbankan Terhadap Program Sejuta Rumah" yang diselenggarakan BTN dan Harian Kompas di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Untung memandang, generasi milenial tahu betul bahwa properti merupakan salah satu kebutuhan pokok. Namun, bagi mereka, hunian tidak harus dibeli, namun bisa saja disewa.

Ia menyatakan, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Lantaran, dengan menyewa, maka generasi milenial tidak memiliki daya terkait kontrol harga.

"Harus diedukasi bahwa properti penting. Harga tiket pesawat tidak akan naik lebih cepat dari gaji, tapi kalau harga rumah pasti lebih cepat naiknya dari gaji," ungkap Untung.

Pada kesempatan yang sama, perencana keuangan OneShildt Financial Planning Agustina Fitri menjelaskan, ada beberapa alasan yang mendasari generasi milenial cenderung enggan membeli hunian.

Pertama, millenial lebih mengedepankan gaya hidup. "Mereka mengutamakan pengalaman daripada kepemilikan (hunian)," jelas Fitri.

Meskipun demikian, pandangan ini tidak dimiliki oleh seluruh generasi milenial. Survei yang dilakukan OneShildt menunjukkan, 17 persen generasi milenial telah membeli rumah sendiri, sementara yang lainnya memilih untuk menyewa, kost, atau bahkan tinggal dengan orang tua.

Selain itu, banyak generasi milenial masih mengkhawatirkan bahwa mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk saat ini. Inilah alasan 35 persen karyawan memiliki kartu kredit, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan yang belum terpenuhi, berdasarkan hasil riset Pricewaterhouse Coopers (PwC).

Yang harus disadari oleh generasi milenial, imbuh Fitri, adalah mereka harus memikirkan periode ketika telah pensiun, yang mana penghasilan mereka saat itu jauh berkurang ketimbang saat masih bekerja. Dengan penghasilan yang semakin sedikit, tentu akan sulit kalau masih juga harus membayar uang sewa hunian.

Alasan lainnya adalah generasi milenial memandang harga rumah mahal dan mereka tidak mau memiliki utang. Pasalnya, kepemilikan rumah kerap kali dipenuhi dengan cara mencicil.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyebut, untuk mengakomodir kecenderungan generasi milenial yang senang memperoleh pengalaman baru dan unik, perlu dilakukan upaya bahwa hunian dapat diperoleh dengan mudah di mana saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com