Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Diteken, Masa Konsesi LRT Jabodebek Selama 50 Tahun

Kompas.com - 19/12/2017, 19:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menekan perjanjian masa konsesi penyelenggaraan prasarana kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek. 

Dalam perjanjian tersebut, ditetapkan masa konsesi prasarana selama 50 tahun sejak pengoperasian pertama LRT Jabodebek.

Artinya, selama 50 tahun sejak beroperasi prasarana LRT Jadobedek meliputi pengoperasian, perawatan dan pengusahaan diemban oleh KAI. Setelah masa 50 tahun habis, tugas prasarana tersebut dibalikkan lagi ke Kemenhub. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan, nilai investasi penyelenggaraan prasaran dan sarana LRT Jabodebek sebesar Rp 29,9 triliun. 

Baca juga : Disubsidi, Tarif Tiket LRT Jabodebek Dipatok Rp 12.000

"Pembiayaan prasarana LRT Jabodebek didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) ke KAI dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta pinjaman perbankan," ujar Zulfikri di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (19/12/2017). 

Dihari tempat yang sama, Kemenhub juga melangsungkan kerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengenai pembangunan proyek LRT Jabodebek. Nilai kontrak dalam pembagunan ini sebesar Rp 22,8 triliun.

Investasi tersebut untuk pembangunan tahap I dengan lintas layanan yakni, lintas I Cawang-Cibubur, lintas II Cawang-Dukuh Atas, dan Lintas III Cawang-Bekasi Timur. 

Baca juga : Menhub: PT KAI Tetap Jadi Investor di LRT Jabodebek

Adapun, pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek dilakukan oleh KAI. 

"Penyelenggaraan pembangunan LRT ini adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mengatasi kepadatan dan kemacetan di wilayah perkotaan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com