Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Termasuk Penyuplai Beras Organik Terbanyak di Indonesia

Kompas.com - 20/12/2017, 19:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah dengan produksi beras organik terbanyak di Indonesia. Daerah ini memiliki sedikitnya 1150 hektar lahan khusus menanam padi organik.

"Kami termasuk penyuplai beras organik paling banyak, dengan luas lahan mencapai 1.150 hektar. Bahkan kami sudah mengantongi sertifikat lahan pertanian organik sejak 2012 lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Wijayanti, di sela-sela panen raya padi di Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Rabu (20/12/2017).

Wijayanti menyebut, lahan pertanian organik tersebar di lima Kecamatan antara lain di Kecamatan Sawangan dengan luas 600 hektar, Kecamatan Grabag 174 hektar, Kecamatan Bandongan 198 hektar, Kecamatan Tempuran 50 hektar dan Kecamatan Kaliangkrik 25 hektar.

"Luasan ini sudah melampaui target, dari target awal seluas 850 hektar lahan pertanian bersertifikasi organik hingga 2019," sebut Wijayanti.

Baca juga: Beras Organik Bondowoso akan Bersertifikasi Internasional

Wijayanti berujar, sertifikasi organik ini setiap tahun diperbaharui, sehingga para petani harus berkomitmen untuk mempertahankan pola produksi beras organik seperti menggunakan pupuk alami dan cara-cara ramah lingkungan lainnya.

"Kalau ada petani (organik) yang nakal, ya sertifikasi akan dicabut," ucapnya.

Menurutnya, sebagian besar lahan pertanian organik berada di wilayah lereng pegunungan karena dekat dengan sumber mata air. Adapun jenis beras organik yang dikembangkan oleh petani Magelang antara lain jenis beras merah, beras hitam, beras susu dan menthik wangi.

Direktur Buah dan Florikultura Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menyatakan beras organik memang sudah banyak dikembangkan oleh petani-petani lokal, misalnya di Kabupaten Magelang, Cianjur dan di kawasan Pantura.

Belakangan beras organik memang lebih diminati masyarakat karena dinilai lebih sehat jika dikonsumsi manusia dan aman bagi kelestarian lingkungan.

"Pertanian organik secara rinci kami belum mendata, tapi sudah banyak dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia," katanya.

Selain organik, lanjut Sarwo, Kabupaten Magelang juga termasuk daerah di Indonesia yang surplus produkusi beras dan menjadi sentra penyangga stok beras nasional. Sarwo menyebut luas panen padi di Magelang mencapai 3127 hektar pada Desember 2017 ini dengan profitas 6,2 ton beras per hektar.

Dia memaparkan, sejak Januari - Desember 2017, produksi padi di Kabupaten Magelang mencapai 449.042 ton, jika dikonversi beras menjadi 54-60 persen atau 136.382 ton. Ini artinya Magelang surplus beras sebanyak 147.411 ton.

"Magelang kecukupan beras. Dengan adanya tata niaga yang baik maka bisa menutup Kabupaten lain di Jawa Tengah. Secara nasional, tahun 2017, target produksi padi 79 jt ton, jika dikonversi beras menjadi 67 juta ton," jelasnya.

Sejauh ini pihaknya masih mengejar percepatan luas tambah tanam. Target di Kabupaten Magelang sendiri luas tambah tanam sebesar 8820 hektar pada 2017 ini. Sampai medio Desember 2017 ini sudah terealisasi 60 persen atau 5182 hektar.

"Mudah-mudahan akhir tahun ini tercapai. Sehingga produksi besar di Kabupaten Magelang akan leih surplus lagi. Secara nasional kita sudah tidak impor lagi sejak 2016," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com