Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Tidak Sulit Ubah Lahan Ganja jadi Jagung

Kompas.com - 22/12/2017, 06:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

ACEH BESAR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya tidak akan mengalami kesulitan mengubah lahan ganja di wilayah Aceh menjadi tanaman produktif.

Menurut Amran, dengan dukungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pemerintah daerah, program penanaman komoditi alternatif di Aceh bisa dilakukan dengan cepat.

Dalam program tersebut, Mentan menargetkan pada Juni 2018 mendatang, 1.000 lahan ganja akan diganti dengan tanaman jagung.

“Target kami enam bulan, juni 2018 sudah rampung, karena Ini persoalan menyelamatkan generasi kita.” ujar Mentan saat acara penanaman perdana komoditi alternatif bersama Kepala BNN, Budi Waseso di bekas ladang ganja di Desa Lamteubah, Aceh Besar. Kamis (21/12/2017).

Amran berujar, target 1.000 yang dicanangkan merupakan jumlah yang kecil jika semua pihak dan instansi terkait saling bahu-membahu membenari persoalan pelik di wilayah Aceh.

"Yang penting adalah kita sinergi," papar Amran.

Sementara itu, Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, permasalahan narkotika di Aceh merupakan pekerjaan rumah bersama, dan harua diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Sebab, dari pantauan BNN, selama ini petani ganja tidak memiliki keuntungan, mereka hanya dimanfaatkan oleh sekelompok jaringan untuk menjadi petani ganja.

“Hasilnya dia (petani) tidak menikmati, dia tetap miskin. Oleh sebab itu kita harus rubah, untuk mereka menjadi petani yang produktif," papar Budi Waseso.

Namun demikian, Budi menambahkan, jika ada petani yang mengaku dahulunya sebagai petani ganja, maka petani tersebut tidak akan diproses hukum.

Sebaliknya, petani tersebut akan mendapatkan pelatihan penanaman komoditas pangan.

“Saya sudah dalami, bahwa mereka tidak dapatkan apa-apa justru itu kami berikan solusi sehingga mereka tidak tergantung pada bandar narkoba. Jadi kami harus selesaikan masalah tanpa harus menindak mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com