Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Gandeng BNN untuk Evaluasi Gaya Hidup Para Pilot

Kompas.com - 23/12/2017, 11:31 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com -Kementerian Perhubungan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) akan melakukan evaluasi terhadap gaya hidup para pilot.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya pilot yang mengonsumsi narkoba yang bisa membahayakan penerbangan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi dari BNN mengenai gaya hidup para pilot saat singgah di berbagai kota.

"Lifesyle itu, kalau terbang ke suatu kota, malamnya ngapain? Tidur atau pijat. Apa ngopi-ngopi, saya tidak tahu. BNN yang lebih tahu, karena BNN pernah menceritakan kepada saya ada suatu lifestyle tertentu di kalangan para pilot," kata Menhub, Jumat (22/12/2017).

Terkait dengan hal ini, Menhub mengimbau kepada maskapai untuk melakukan check and recheck trend penggunaan narkoba di kalangan para pilot.

Menhub juga mengingatkan bahwa pilot merupakan profesi yang berhubungan dengan nyawa banyak orang dan tidak sembarang orang bisa melakoni pekerjaan ini.

"Kami tidak menuduh mereka melakukan apa-apa, tapi pencegahan akan lebih baik. Seyogyanya mereka melakukan suatu mawas diri, bahwa mereka orang penting, membawa nyawa orang banyak. Lakukanlah lifestyle yang baik," kata Menhub.

Hal ini dungkapkan Menhub mengomentari banyaknya pilot yang mengonsumsi narkoba belakangan ini.

Pada Senin (4/12/2017) malam, seorang oknum pilot Lion Air berinisial MS (48) tertangkap tangan sedang mengisap sabu di Kupang.

Sementara itu pada pekan ini, salah seorang pilot maskapai penerbangan Citilink, Kristianto, ditunda penerbangannya. Hal ini dilakukan setelah pilot yang bersangkutan terindikasi positif mengandung metamfetamin.

Indikasi itu didapat dari hasil tes urine yang dilakukan tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kepulauan Riau (Kepri) saat meninjau kesiapan Bandara Hang Nadim Batam dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com