Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Tabungan, BTN Lanjutkan Program Hadiah Tanpa Diundi

Kompas.com - 24/12/2017, 08:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melanjutkan program tabungan berhadiah tanpa diundi, yakni Super Untung Jaman Now. Program ini ditujukan untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) perseroan, khususnya tabungan.

Adapun, per November 2017 saat program ini dijalankan, BTN menghimpun tabungan senilai Rp 40,63 triliun. Posisi tersebut tercatat naik 19,4 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 30,12 triliun di bulan yang sama pada tahun sebelumnya. 

Managing Director Distribution Network Bank BTN Budi Satria mengatakan, program tabungan berhadiah ini merupakan penyempurnaan dari program undian berhadiah Serba Untung (SERBU) BTN. Penyempurnaan tersebut menyesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat pada masa ini. 

Dalam program Super Untung Jaman Now, ujar Budi, nasabah bisa memilih sendiri hadiah berupa barang elektronik yang diinginkan.

Baca juga : BTN Belum Pernah Diajak Dialog Soal DP Rumah 0 Persen

“Berbagai barang elektronik yang menunjang gaya hidup dan produktivitas, siap dimiliki para nasabah Bank BTN tanpa diundi dan bisa dipilih sendiri. Program ini juga kami luncurkan sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabah,” jelas Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/12/2017).

Untuk mengapresiasi dan menggaet lebih banyak nasabah, BTN pun kembali menggelar program serupa di sejumlah kota. Khusus wilayah Surabaya, BTN juga telah menghimpun tabungan mencapai Rp 2,62 triliun pada November 2017 atau naik 10,43 persen (yoy) dari Rp 2,37 triliun di November 2016.

“Hingga kini ada lebih dari 3 juta nasabah BTN di Surabaya, Bali, dan Nusa Tenggara. Melalui Program Super Untung, kami juga membidik penambahan jumlah nasabah terutama nasabah yang membuka tabungan di kawasan tersebut,” jelas Budi.

Beberapa persyaratan untuk mendapatkan hadiah tersebut yakni dengan membuka Tabungan BTN Batara dan melakukan penempatan dana dalam jangka waktu tertentu dengan nominal sesuai dengan jenis hadiah yang diinginkan. Jangka waktu bisa dipilih mulai dari 6 hingga 60 bulan. Adapun, program ini berlaku mulai Desember 2017 hingga Maret 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com